Radarlambar.bacakoran.co – Vincent Verhaag, suami dari artis Jessica Iskandar menyatakan keterbukaannya jika suatu hari El Barack, anak sambungnya ingin bertemu dengan ayah kandungnya. Namun, ia menegaskan bahwa pertemuan semacam itu tidak bisa berlangsung secara sembarangan, melainkan harus melalui prosedur yang jelas demi menjaga stabilitas emosional dan psikologis sang anak.
Vincent mengatakan bahwa sejauh ini El Barack belum menunjukkan keinginan untuk mencari atau bertemu ayah biologisnya. Meskipun begitu, Vincent menyiapkan diri secara mental untuk menghadapi kemungkinan tersebut di masa depan. Vincent menyadari di usia remaja adalah masa yang penuh rasa ingin tahu dan pencarian jati diri termasuk keinginan mengenal asal-usulnya.
Vincent juga menegaskan, jika suatu saat El ingin bertemu dengan ayah kandungnya maka pertemuan itu hanya bisa terjadi dengan satu syarat penting ayah biologis El harus terlebih dahulu berbicara dengannya secara langsung. Dalam pandangan Vincent, sebagai seorang pria dan ayah yang hadir dalam kehidupan El, ia perlu mengetahui secara pasti niat dan tujuan dari pihak yang ingin menemui anaknya. Hal ini ia lakukan untuk memastikan bahwa El tidak terseret dalam situasi yang bisa membuatnya bingung atau secara emosional terguncang.
Menurut Vincent, El Barack yang masih berada di bawah umur, masih sangat rentan terhadap kebingungan emosional. Karena itulah ia merasa perlu untuk melindungi El dari kemungkinan tekanan batin yang timbul akibat pertemuan yang tidak direncanakan dengan matang. Ia melihat peran dirinya sebagai ayah tidak hanya sebatas kehadiran fisik, tetapi juga sebagai penjaga keseimbangan mental anak sambungnya.
Selama ia masih memegang tanggung jawab sebagai ayah dalam kehidupan El, Vincent menilai bahwa dirinya berhak untuk dilibatkan dalam keputusan penting seperti itu. Ia ingin segala hal yang berkaitan dengan masa depan dan perasaan El dibicarakan terlebih dahulu secara terbuka dan jujur.
Namun demikian, Vincent juga menyadari bahwa suatu hari nanti El akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa. Ketika saat itu tiba, dan El sudah mampu berpikir secara matang serta memahami konsekuensi emosional dari keputusannya, Vincent tidak akan menghalangi. Ia justru mendukung kebebasan El dalam menentukan pilihan hidupnya, termasuk jika El memilih untuk bertemu dengan ayah kandungnya.
Di sisi lain, Vincent juga tidak akan memaksa El untuk melakukan pertemuan jika sang anak tidak memiliki keinginan tersebut. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan El, bukan karena dorongan atau desakan dari orang lain.
Sikap Vincent ini memperlihatkan betapa ia memahami peran ayah bukan hanya dari sisi biologis, tetapi lebih kepada bentuk komitmen emosional dan tanggung jawab penuh terhadap tumbuh kembang anak. Keputusannya untuk memasang syarat sebelum pertemuan terjadi mencerminkan kehati-hatian dan rasa sayangnya terhadap El, sekaligus upayanya menjaga kondisi mental anak yang sudah ia anggap sebagai darah daging sendiri. (*/lusi)