PRI Liwa Jemput Bola Bagi Disabilitas dan Pasien Rentan

JEMPUT BOLA;Puskesmas Rawat Inap (PRI) Liwa meluncurkan program pelayanan jemput bola khusus bagi masyarakat penyandang disabilitas serta kelompok rentan. Foto Dok--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Inovasi pelayanan publik kembali hadir dari jajaran kesehatan di Kabupaten Lampung Barat. Puskesmas Rawat Inap (PRI) Liwa meluncurkan program pelayanan jemput bola khusus bagi masyarakat penyandang disabilitas serta kelompok rentan seperti lansia dan pasien penyakit kronis—hipertensi (HT), diabetes melitus (DM) maupun stroke.

Program ini dilaksanakan oleh Tim Nakes PRI Liwa beserta tim Ambulance Hebat Balikbukit sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan akses layanan kesehatan gratis bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas atau kondisi kesehatan yang membuat sulit datang langsung ke fasilitas kesehatan.

Kepala Puskesmas Rawat Inap Liwa, Tika Megi Fitrianingsih, S.Kep, Ners., menjelaskan bahwa program jemput bola ini merupakan gagasan inovatif tenaga kesehatan PRI Liwa yang melihat masih banyak warga rentan yang belum mendapatkan pelayanan medis secara optimal karena faktor jarak, kondisi fisik, atau keterbatasan transportasi.

“Kami menyadari, masih ada masyarakat yang kesulitan datang ke puskesmas. Terutama penyandang disabilitas, lansia, dan pasien penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau stroke. Melalui program ini, kami yang akan mendatangi mereka,” ujar Tika 

Dalam pelaksanaannya, tim kesehatan PRI Liwa akan turun langsung ke rumah warga dengan membawa peralatan medis portabel, termasuk alat cek tekanan darah, gula darah, serta perlengkapan untuk pemeriksaan dasar dan pemberian obat rutin.

“Petugas akan melakukan pemeriksaan langsung, memberi edukasi kesehatan, serta memastikan pasien mendapatkan obat secara teratur. Semua layanan ini gratis,” jelas Tika.

Selain itu, tim juga akan melakukan pendataan pasien rentan di setiap kelurahan dan pekon, bekerja sama dengan kader posyandu, perangkat kelurahan, dan petugas lapangan dinas kesehatan, agar program dapat menyentuh sasaran yang tepat.

“Ini bentuk nyata pelayanan kesehatan yang menyentuh masyarakat secara langsung. Tidak semua orang bisa datang ke puskesmas, jadi tenaga kesehatan yang datang ke mereka adalah bentuk empati sekaligus tanggung jawab moral,” tambah Tika.

Ke depan, Puskesmas Liwa berencana memperluas jangkauan layanan jemput bola hingga mencakup wilayah-wilayah terpencil di Kecamatan Balik Bukit. Program ini juga akan diintegrasikan dengan kegiatan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) agar pemantauan kesehatan lebih berkesinambungan.

Menurut Tika, inovasi pelayanan jemput bola juga sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk memperkuat pelayanan kesehatan berbasis masyarakat dan preventif, bukan hanya kuratif.

“Kami ingin memastikan bahwa semua masyarakat terutama yang rentan tetap mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan. Sehat itu hak semua orang, bukan hanya mereka yang mampu datang ke fasilitas kesehatan,” tegasnya.

Dengan program ini, Puskesmas Rawat Inap Liwa berharap dapat menurunkan angka komplikasi penyakit kronis, mempercepat deteksi dini, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan rutin. “Jadi prinsipnya, kami tidak menunggu pasien datang. Kami yang datang membawa layanan,” pungkasnya. (edi/lusiana)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan