“Siswa-siswi kita adalah harapan bangsa. Jangan berhenti belajar, jangan berhenti bermimpi. Lanjutkan pendidikan kalian ke jenjang yang lebih tinggi agar kelak bisa berkontribusi membangun bangsa ini,” pesannya dengan penuh keyakinan.
Turut hadir dalam acara ini, Pratin Sidomulyo, Sulistio, yang memberikan pandangan luas mengenai pentingnya peran pendidikan dalam pembangunan desa. Ia menyoroti bahwa meski indeks pembangunan di Pekon Sidomulyo telah menunjukkan kemajuan, kualitas sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan.
“Pendidikan adalah kunci. Anak-anak Sidomulyo harus punya semangat untuk kuliah, untuk belajar lebih tinggi. Kita ingin desa ini menjadi tempat lahirnya pemimpin masa depan,” ujarnya.
Namun di sisi lain, ia juga mengingatkan pentingnya perlindungan terhadap generasi muda dari ancaman sosial seperti narkoba, judi online, dan penyalahgunaan obat-obatan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat—guru, orang tua, dan aparat pekon—untuk bersatu dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Acara ini berakhir dengan penuh kesan, meninggalkan kenangan manis sekaligus harapan besar. Meski para siswa telah resmi dilepas, perjalanan mereka baru saja dimulai. Mereka membawa bekal nilai, ilmu, dan semangat dari SMPN Satu Atap 1 Pagar Dewa untuk melangkah lebih jauh menuju cita-cita mereka.
Sebagai lembaga pendidikan yang terus berkembang, SMPN Satu Atap 1 Pagar Dewa berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan besar dalam menciptakan generasi unggul. Dan melalui kegiatan seperti ini, harapan menuju Indonesia Emas 2045 terasa bukan hanya sebagai impian, melainkan sebuah visi yang semakin nyata. (rinto/nopri)