ASKAP J1832, Bintang Langit yang Berdetak Setiap 44 Menit dan Menggugah Dunia Ilmu

Rabu 04 Jun 2025 - 11:50 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Sebuah objek luar angkasa dengan perilaku sangat tidak biasa baru-baru ini menarik perhatian para astronom dunia. Objek tersebut, yang dinamai ASKAP J1832, menunjukkan aktivitas berdenyut dengan ritme yang sangat pelan namun konsisten: satu kali setiap 44 menit. Tak hanya sinyal radio, pancaran sinar-X juga terdeteksi, menjadikan fenomena ini sangat langka dalam katalog benda langit yang pernah tercatat.

ASKAP J1832 pertama kali ditemukan melalui pengamatan teleskop radio ASKAP di Australia Barat. Objek ini termasuk dalam kelompok fenomena langit yang jarang dijumpai, dikenal sebagai transien radio berperiode panjang.

Jika kebanyakan bintang netron seperti pulsar menghasilkan sinyal dengan frekuensi tinggi, ASKAP J1832 justru seakan berjalan lambat dalam skala waktu astronomi.

Lebih menarik lagi, pengamatan lanjutan menggunakan teleskop Chandra milik NASA menemukan bahwa sinyal radio tersebut juga bersamaan dengan pancaran sinar-X, sesuatu yang belum pernah tercatat sebelumnya pada jenis objek serupa.

Penemuan ini mendorong munculnya dugaan bahwa ASKAP J1832 mungkin mewakili jenis bintang yang belum pernah diklasifikasikan sebelumnya.

Para peneliti menggabungkan hasil pengamatan dari beberapa teleskop untuk membentuk gambaran lebih lengkap. Data inframerah, sinar-X, dan gelombang radio dirangkai menjadi citra yang menunjukkan sebuah sumber cahaya samar namun tetap menonjol di tengah lautan bintang lain. Namun, dalam kurun waktu enam bulan sejak penemuan awal, kekuatan sinyal dari objek ini menurun drastis, menambah dimensi baru terhadap misterinya.

Berbagai hipotesis dikaji untuk menjelaskan asal-usul dan sifat ASKAP J1832. Sebagian ilmuwan mempertimbangkan bahwa ia bisa jadi merupakan magnetar, yakni bintang netron dengan medan magnet sangat kuat. Namun, usia yang diperkirakan sudah ratusan ribu tahun serta karakter sinyal yang dinamis membuat teori ini belum sepenuhnya meyakinkan.

Kemungkinan lain menyebutkan bahwa objek ini adalah bintang katai putih dengan kekuatan magnetik luar biasa dan mungkin memiliki bintang pendamping. Namun, belum ada cukup data untuk memastikan kebenaran hipotesis ini.

Citra ASKAP J1832 yang berada dekat wilayah sisa ledakan bintang juga sempat memunculkan dugaan bahwa ia terbentuk dari peristiwa supernova. Tapi lokasi tersebut mungkin hanya kebetulan, karena belum ada bukti bahwa keduanya saling berkaitan.

Penemuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang keragaman benda langit, tetapi juga membuka pintu menuju kemungkinan klasifikasi baru dalam dunia astrofisika. ASKAP J1832 menjadi pengingat bahwa jagat raya masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap, dan bahwa setiap detak sinyal dari langit bisa jadi adalah pesan dari alam semesta yang belum selesai kita baca.(*)

Kategori :