PT Pertamina Catat Pendapatan Fantastis Sebesar Rp1.194 Triliun

Jumat 13 Jun 2025 - 20:01 WIB
Reporter : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - PT Pertamina (Persero) menutup tahun 2024 dengan capaian yang mencerminkan soliditas finansial dan operasional. Perusahaan energi pelat merah ini berhasil mencetak pendapatan hingga US$75,33 miliar, setara dengan Rp1.194 triliun, serta membukukan laba bersih sebesar US$3,13 miliar atau sekitar Rp49,54 triliun. Hasil ini menempatkan Pertamina sebagai salah satu kontributor terbesar dalam perekonomian nasional.

Capaian finansial ini bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi cerminan dari kinerja menyeluruh yang positif di berbagai lini bisnis strategis. Di sektor hulu migas, Pertamina berhasil mempertahankan produksi hingga menyentuh angka psikologis 1 juta barel setara minyak per hari. Ini berarti perusahaan menyumbang lebih dari dua pertiga kebutuhan minyak nasional dan lebih dari sepertiga pasokan gas nasional.

Dari sisi hilir, Pertamina terus memperkuat posisi sebagai tulang punggung penyedia energi nasional. Kilang-kilang dalam negeri mampu memenuhi 70 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional. Bahkan, untuk jenis bahan bakar seperti avtur dan solar, kebutuhan dalam negeri mampu dipenuhi 100 persen dari kilang domestik—sebuah capaian strategis yang mengurangi ketergantungan pada impor energi.

Komitmen untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia tercermin dari jaringan distribusi energi Pertamina yang mencakup lebih dari 15 ribu titik ritel BBM, 260 ribu pangkalan LPG, serta 6.700 outlet Pertashop. Tak hanya itu, program BBM Satu Harga juga telah menjangkau 573 lokasi terpencil, memperkuat pemerataan energi di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Infrastruktur distribusi tersebut disokong oleh armada laut berjumlah 288 kapal, serta jaringan pipa gas sepanjang lebih dari 33 ribu kilometer dan sambungan jargas ke 820 ribu rumah tangga.

Pertamina juga tampil sebagai pelopor dalam transisi energi nasional. Melalui pengelolaan 13 wilayah kerja panas bumi dan pengembangan PLTGU serta PLTS dengan total kapasitas lebih dari 2.500 Megawatt, perusahaan memainkan peran penting dalam pengembangan energi rendah karbon. Produk-produk bioenergi seperti B35, HVO, hingga proyek Sustainable Aviation Fuel dari minyak jelantah juga mulai diproduksi untuk mendukung dekarbonisasi sektor transportasi.

Kontribusi ekonomi Pertamina tidak hanya terbatas pada kinerja internal. Pada 2024, perusahaan ini menyumbang Rp401,73 triliun kepada penerimaan negara melalui pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen. Lebih lanjut, nilai serapan produk dalam negeri mencapai Rp415 triliun, menciptakan efek berganda bagi perekonomian, termasuk pembukaan lebih dari 4 juta lapangan kerja dan peningkatan PDB nasional hingga Rp702 triliun.

Dengan portofolio bisnis yang mencakup energi fosil hingga terbarukan, Pertamina terus menegaskan dirinya sebagai motor utama ketahanan energi nasional. Tahun 2024 menjadi penanda bahwa perusahaan tak hanya mampu bertahan dalam tantangan global, tetapi juga menjadi lokomotif transformasi dan inklusi energi untuk seluruh wilayah Indonesia.(*/edi)

Kategori :