Pratikno Bertamu Saat Ulang Tahun ke-64 Jokowi, Momen Akrab Dua Sahabat Lama dari UGM

Rabu 25 Jun 2025 - 12:03 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Suasana kediaman Joko Widodo di Sumber, Solo, tampak lebih hangat pada Minggu pagi, 22 Juni 2025. Di hari ulang tahunnya yang ke-64, mantan Presiden RI itu menerima tamu istimewa: mantan Menteri Sekretaris Negara sekaligus sahabat lamanya, Pratikno, yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Didampingi sang istri, Siti Faridah, Pratikno datang sekitar pukul 10.00 WIB.

Pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar satu setengah jam. Tak banyak yang tahu apa saja yang dibahas, tetapi dari kunjungan sebelumnya saat Lebaran 2025 lalu, hubungan keduanya tampak lebih dari sekadar kolega pemerintahan. Keduanya sama-sama lulusan Universitas Gadjah Mada angkatan 1980-an, meskipun berasal dari fakultas berbeda.

Pasca purnatugas Jokowi pada Oktober 2024, Pratikno masih tampak menjaga hubungan dekat itu. Kunjungan Lebaran beberapa bulan lalu juga menjadi ajang berbagi cerita seputar kehidupan pribadi, termasuk soal keluarga dan cucu masing-masing.

Meski sering dikaitkan dengan isu-isu politik strategis, terutama menjelang dan setelah Pilpres 2024, Pratikno menepis anggapan bahwa ia menjadi perantara komunikasi politik antara Jokowi dan pemerintahan baru. Ia menyebut relasi mereka tetap berjalan di ranah personal dan profesional—dengan suasana pertemanan yang tak dibuat-buat.

Dinamika Kedekatan Profesional
Meski awalnya bukan pilihan utama Jokowi untuk posisi Mensesneg pada 2014, Pratikno akhirnya menjadi salah satu tokoh kepercayaan presiden selama dua periode pemerintahannya. Ia tak tergantikan hingga akhir masa jabatan, dan menjadi motor penggerak di balik layar banyak kebijakan penting. Bahkan, ia disebut berperan dalam manuver politik strategis seperti revisi batas usia capres yang memungkinkan Gibran Rakabuming maju di Pilpres 2024.

Pratikno pun mengakui bahwa kedekatannya dengan Jokowi bukanlah pertemanan biasa. Koneksi keduanya baru menguat ketika Jokowi menjabat Wali Kota Solo dan Pratikno aktif sebagai akademisi dan peneliti di UGM. Dari situ, komunikasi intens mulai terjalin. Ia menjadi tangan kanan yang kerap menangani urusan-urusan sensitif dalam lingkar kekuasaan.

Cerita di Balik Layar: Jokowi dan Ritme Kerja yang Melelahkan
Bagi Pratikno, mendampingi Jokowi bukan pekerjaan ringan. Ia sering harus bersiap sejak pagi buta dan baru bisa beristirahat larut malam, terutama saat Jokowi berada di Jakarta. Jokowi yang kala itu tinggal di Wisma Negara sebelum pindah ke Istana Bogor, dikenal jarang pulang—kerja keras adalah rutinitas harian yang menular ke para pembantunya, termasuk Pratikno.

Saking melelahkannya, Pratikno bahkan pernah berseloroh bahwa lebih baik terjebak macet dalam perjalanan pulang daripada harus bermalam mengikuti ritme kerja presiden. Namun ia tetap menjalaninya, karena komitmen terhadap pekerjaan dan rasa hormat terhadap Jokowi sebagai pemimpin.

Kisah Belum Usai
Di balik semua dinamika politik, Pratikno melihat Jokowi sebagai sosok dengan daya tahan luar biasa. Tak hanya secara fisik, tetapi juga dalam mengelola kompleksitas pemerintahan. Ia juga menyimpan banyak cerita menarik selama mendampingi kunjungan kerja ke berbagai daerah, meski belum semua kisah itu ia buka ke publik.

Kunjungan ulang tahun kali ini mungkin hanya satu dari sekian momen persahabatan yang terus terjaga antara dua tokoh ini. Di tengah dunia politik yang sering keras dan penuh intrik, kisah Pratikno dan Jokowi menjadi pengingat bahwa hubungan profesional bisa tumbuh menjadi jalinan yang lebih dalam—tanpa kehilangan rasa hormat dan kesetiaan. (*)

Kategori :