BATUKETULIS – Harapan masyarakat akan infrastruktur jalan yang layak di wilayah perbatasan Pekon Batuketulis dan Pekon Bedudu, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, terus menggeliat. Salah satu jalur vital yang menjadi perhatian adalah ruas jalan dari Wayngison menuju Pemangku Menguk.
Menanggapi aspirasi warga yang telah lama menggarap secara swadaya akses tersebut, dukungan datang dari Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Lampung Barat Daerah Pemilihan (Dapil) II, Ahmar Ali Akbar, S.H. Ia menyatakan komitmennya untuk terus mengawal usulan pembangunan jalan tersebut hingga terealisasi secara bertahap.
Menurut Ahmar, jalur Wayngison–Menguk memang telah masuk dalam rencana pembangunan daerah. Pada awal tahun ini, pemerintah daerah sempat merancang pembangunan dalam empat titik strategis, yakni dua titik di jalur Wayngison–Pahiton dan dua titik di jalur Pahiton–Menguk. Namun, akibat keterbatasan fiskal dan terjadinya pemangkasan anggaran, hanya dua titik di jalur Wayngison–Pahiton yang mampu direalisasikan melalui APBD Kabupaten Lampung Barat.
“Kami memahami betul bahwa akses ini sangat dibutuhkan masyarakat. Pemerintah sebenarnya telah menyusun rencana pembangunan secara menyeluruh. Namun karena kondisi anggaran yang belum memungkinkan, pembangunan dilakukan bertahap sesuai skala prioritas dan kemampuan fiskal daerah,” ungkap Ahmar.
Ia juga mengapresiasi semangat warga yang tetap menjaga kelangsungan jalur tersebut melalui kegiatan gotong royong dan pemeliharaan mandiri. Hal ini dinilainya sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang luar biasa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Upaya swadaya masyarakat sangat luar biasa dan patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa pembangunan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan rakyat,” tambahnya.
Ahmad berharap, dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah pekon, dan pihak legislatif, pembangunan jalur Wayngison–Menguk dapat terus berlanjut secara bertahap. Ia juga berjanji akan terus memperjuangkan agar ruas yang belum tersentuh pembangunan bisa masuk dalam agenda prioritas pada tahun anggaran berikutnya.
“Mewujudkan pemerataan pembangunan bukan hal yang mudah, tetapi dengan kolaborasi yang solid dan dorongan dari masyarakat, kami yakin seluruh harapan itu bisa dicapai secara bertahap,” pungkasnya. (rinto/nopri)