Radarlambar.bacakoran.co - Dua raksasa Italia, Inter Milan dan Juventus, sama-sama harus mengakhiri petualangan mereka di ajang Piala Dunia Klub 2025. Kedua tim yang memiliki sejarah rivalitas panjang ini terhenti di babak 16 besar, setelah masing-masing tumbang dari lawannya.
Inter Milan lebih dulu angkat koper usai dikalahkan wakil Brasil, Fluminense, pada Selasa (1/7/2025) dengan skor 0-2. Sementara Juventus menyusul sehari kemudian, setelah menyerah tipis 0-1 dari Real Madrid pada laga yang berlangsung ketat.
Usai sama-sama terdepak, Inter dan Juve dijadwalkan akan meninggalkan Amerika Serikat untuk menikmati masa libur. Namun, liburan ini juga sekaligus menjadi momen bagi kedua klub menyusun strategi, termasuk dalam hal belanja pemain untuk menghadapi musim 2025/2026.
Menariknya, kegagalan di turnamen ini tetap membawa berkah finansial. Berdasarkan laporan FIFA, Piala Dunia Klub 2025 menyediakan total hadiah mencapai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16,2 triliun) yang dibagi ke 32 peserta.
Menurut Football Italia, Inter Milan dipastikan mengantongi sekitar 37,5 juta euro (Rp716,8 miliar). Rinciannya meliputi 24 juta euro (Rp458 miliar) sebagai uang partisipasi, 3,8 juta euro (Rp72,6 miliar) dari dua kemenangan di fase grup, 900 ribu euro (Rp17,2 miliar) dari satu hasil imbang, serta tambahan 7 juta euro (Rp133,8 miliar) berkat lolos ke babak 16 besar.
Sementara Juventus diperkirakan membawa pulang sekitar 28-30 juta euro (Rp573,4 miliar). Angka ini juga didapat dari komponen uang partisipasi, kemenangan di fase grup, dan hadiah lolos ke fase gugur.
Pemasukan besar ini tentu akan dimanfaatkan kedua klub untuk memperkuat skuad. Saat ini, Inter sudah mulai bergerak aktif mendatangkan pemain anyar, termasuk proyek U-23 bersama Chivu. Sedangkan Juventus masih menjajaki pasar sekaligus merencanakan penjualan sejumlah pemain yang tidak lagi masuk rencana tim.
Selain mendongkrak belanja pemain, hadiah dari Piala Dunia Klub 2025 juga dapat membantu menyeimbangkan neraca keuangan mereka untuk musim 2024/2025. Sebab meski turnamen ini digelar setelah musim rampung, secara administrasi masih tercatat pada kalender finansial musim sebelumnya.(*)