Warga Yahukimo Protes Kontak Tembak TNI-TPNPB, Pasang Baliho Larangan Pertumpahan Darah

Selasa 08 Jul 2025 - 15:48 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co – Suasana mencekam masih menyelimuti Distrik Tangma dan Distrik Ukha, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, usai peristiwa kontak tembak yang terjadi pada 15 Juni 2025. Bentrokan bersenjata antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) itu menewaskan dua orang, masing-masing Mesak Asipalek, seorang warga sipil, dan Prek Sarera, anggota kelompok separatis bersenjata Operasi Papua Merdeka (OPM).

Sebagai bentuk protes, warga setempat memasang sejumlah baliho berisi penolakan terhadap segala bentuk kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan TPNPB di wilayah mereka. Baliho-baliho tersebut juga memuat pernyataan sikap mengenai perlindungan hak-hak masyarakat sipil sebagaimana diatur dalam hukum humaniter internasional pada wilayah konflik bersenjata.

Masyarakat menyatakan kekhawatiran mendalam terhadap potensi jatuhnya korban sipil di tengah konflik berkepanjangan. Mereka menuntut agar wilayah pemukiman dibebaskan dari aktivitas militer dan pertumpahan darah yang berulang kali menimbulkan trauma psikologis.

Menurut Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP), situasi di kedua distrik itu semakin memperparah ketakutan warga. Lembaga yang dipimpin aktivis HAM Theo Hesegem tersebut menilai pemasangan baliho merupakan bentuk aspirasi damai masyarakat yang sudah terlalu lama hidup dalam bayang-bayang kekerasan.

Warga berharap semua pihak dapat menahan diri dan mencari jalan damai untuk menyelesaikan konflik, guna menghindari jatuhnya korban jiwa lebih lanjut. (*)

Kategori :