BALIKBUKIT - Dalam upaya memastikan pelayanan publik berjalan optimal, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Lampung Barat, Senin, 14 Juli 2025.
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Sesampainya di lokasi, Parosil langsung menyusuri berbagai bagian fasilitas MPP, mulai dari loket pelayanan administrasi kependudukan seperti pembuatan KTP, hingga area layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Ia berinteraksi langsung dengan pegawai yang sedang melayani, serta menyempatkan diri mengamati bagaimana proses pelayanan berlangsung kepada warga yang datang.
Dalam penilaiannya, Parosil mengapresiasi tingkat kedisiplinan para pegawai. Ia menyebut bahwa para petugas telah hadir tepat waktu dan menjalankan tugas mereka sesuai standar pelayanan. Namun demikian, perhatian Parosil langsung tertuju pada tumpukan sampah yang terlihat jelas di gerbang masuk MPP.
Gundukan sampah tersebut dianggap sangat mencederai estetika gedung pelayanan publik, terlebih posisi MPP berada di titik strategis tepat di bundaran Tugu Kota Liwa, pusat kota Kabupaten Lampung Barat. Parosil menilai, kebersihan di area sekitar MPP adalah bagian tak terpisahkan dari mutu pelayanan.
Menurutnya, kondisi tersebut bukan hanya soal penampilan, tetapi juga menyangkut kenyamanan dan kesehatan pengunjung serta pegawai.
“Gundukan sampah ini sangat mengganggu pemandangan. Mengapa tidak segera diangkut? Selain soal kebersihan, ini juga berpengaruh pada kesehatan masyarakat,” ucap Parosil dengan nada tegas.
Sebagai sebuah pusat layanan terpadu, MPP diharapkan menjadi wajah baru pelayanan publik yang bersih, ramah, dan efisien. Oleh karena itu, Parosil menekankan bahwa setiap aspek, mulai dari fasilitas, kenyamanan lingkungan, hingga sikap pegawai harus mencerminkan profesionalisme dan dedikasi kepada masyarakat.
Tak hanya itu, ia juga memberikan pesan penting kepada seluruh pegawai yang bertugas. Menurutnya, hal kecil seperti senyuman, menyapa dengan ramah, hingga menjelaskan informasi secara perlahan kepada masyarakat yang belum paham, merupakan wujud pelayanan prima yang sangat dibutuhkan.
“Kalau ada masyarakat yang datang, sambut dengan senyuman. Bila perlu salami. Kita ini pelayan, jadi harus bisa memberikan rasa nyaman kepada mereka. Kalau masyarakat ada yang belum mengerti, jelaskan dengan sabar,” katanya kepada para staf pelayanan.
Sidak yang dilakukan Parosil dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ini menunjukkan keseriusannya dalam melakukan pengawasan secara langsung, tanpa rekayasa. Kegiatan seperti ini menurutnya penting untuk memotret kondisi nyata di lapangan, bukan laporan semata.
Dirinya juga menekankan bahwa budaya kerja harus dibentuk dari keseharian, bukan hanya ketika diawasi. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh OPD, termasuk pengelola MPP, untuk menjadikan pelayanan publik sebagai bagian dari tanggung jawab dan etika kerja.
Dengan hadirnya MPP, pemerintah daerah berharap masyarakat bisa merasakan langsung kemudahan dalam mengakses berbagai layanan pemerintahan dalam satu tempat. MPP Lampung Barat menyediakan berbagai layanan seperti pembuatan dokumen kependudukan, layanan perizinan, BPJS, dan berbagai layanan dasar lainnya.
Namun, Parosil menegaskan bahwa hadirnya gedung megah saja belum cukup. Yang terpenting adalah komitmen dan konsistensi seluruh petugas untuk memberikan pelayanan maksimal dan memperlakukan masyarakat dengan hormat.
“MPP adalah wajah dari pemerintah daerah. Maka wajib bagi kita semua untuk memastikan kebersihannya, kenyamanannya, dan terutama, kualitas pelayanannya,” tutup Parosil. (lusiana)