Radarlambar.bacakoran.co-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait pengadaan layanan Google Cloud di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam proses penyelidikan ini, KPK membuka kemungkinan memanggil sejumlah pihak yang dinilai memiliki pengetahuan atas proyek tersebut, termasuk mantan Menteri Nadiem Makarim.
Pihak lembaga antirasuah menyebut bahwa pemanggilan terhadap Nadiem bisa dilakukan bila yang bersangkutan mengetahui atau terlibat dalam konstruksi pengadaan layanan cloud tersebut. Namun hingga kini, status kasus masih dalam tahap penyelidikan dan belum masuk ke penyidikan.
Terpisah dari kasus pengadaan Chromebook yang kini ditangani Kejaksaan Agung, perkara layanan Google Cloud ini disebut sebagai bagian lain dari proyek digitalisasi pendidikan. Kedua kasus tersebut berakar dari rentang waktu pengadaan yang sama, yakni periode 2020 hingga 2022, saat Kemendikbudristek dipimpin oleh Nadiem Makarim.
KPK menyatakan bahwa pengumpulan data dan klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait masih berlangsung. Sementara itu, Kejaksaan Agung telah menetapkan empat tersangka dalam perkara Chromebook, yang terdiri dari pejabat Kemendikbudristek serta mantan staf khusus menteri.
Pengadaan Chromebook yang didanai dari APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK) menyasar sekolah-sekolah di wilayah 3T. Namun, berdasarkan hasil penyelidikan awal, perangkat yang disediakan tidak dapat digunakan secara maksimal di lapangan. Hal ini memicu dugaan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan proyek.
Pengungkapan kasus ini memunculkan pertanyaan publik terhadap efektivitas proyek digitalisasi yang dicanangkan pemerintah. KPK menegaskan bahwa penanganan kasus akan dilakukan sesuai prosedur dan akan menindak pihak mana pun yang terbukti terlibat, termasuk bila itu melibatkan pejabat tingkat tinggi.(*)