Jalan Usaha Tani Padangcahya Dongkrak Produktivitas Petani

Selasa 05 Aug 2025 - 20:38 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Lusiana Purba

BALIKBUKIT - Jalan bukan sekadar penghubung antarwilayah. Bagi para petani hortikultura di Pekon Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat, akses yang baik berarti pengurangan biaya produksi, efisiensi waktu distribusi, dan peluang lebih besar untuk meningkatkan penghasilan.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah Pekon Padangcahya menjadikan pembangunan jalan usaha tani sepanjang 245 meter dengan lebar 2 meter dan tinggi 15 centimeter sebagai salah satu program prioritas dalam penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2025.

Jalan ini dibangun untuk menghubungkan kawasan pertanian sayuran yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat setempat. Kondisi jalan sebelumnya sangat memprihatinkan, terutama saat musim hujan, ketika tanah menjadi licin dan menyulitkan proses angkut hasil panen.

“Kami ingin petani tidak lagi kesulitan membawa hasil panennya keluar dari kebun. Infrastruktur adalah bagian dari sistem produksi. Jika jalannya bagus, maka semuanya jadi lebih efisien, baik dari segi waktu maupun tenaga,” ujar Peratin Padangcahya, Muzarni, Selasa (5/8/2025).

Menurut Muzarni, mayoritas warga di Pekon Padangcahya merupakan petani sayuran seperti cabai, tomat, sawi, kol, dan komoditas hortikultura lainnya yang memerlukan akses distribusi cepat dan dalam kondisi baik, agar kualitas produk tidak menurun saat sampai ke pasar.

Sebelum jalan ini diperbaiki, banyak petani yang harus mengangkut hasil panen secara manual atau menggunakan kendaraan seadanya dengan risiko kerusakan tanaman akibat guncangan atau waktu tempuh yang terlalu lama.

“Dengan jalan ini, satu kendaraan bisa angkut dua hingga tiga kali lebih banyak dibanding sebelumnya. Itu membuat siklus panen dan distribusi jadi jauh lebih efisien,” tambahnya.

Pembangunan jalan usaha tani ini, kata Muzarni, merupakan hasil dari musyawarah desa yang partisipatif, di mana aspirasi kelompok tani menjadi dasar penetapan program prioritas Dana Desa. Pemerintah pekon tidak ingin sekadar membelanjakan anggaran, tetapi memastikan bahwa setiap pembangunan betul-betul menyasar kebutuhan nyata warga.

“Program ini lahir dari bawah, dari para petani sendiri. Kita ingin Dana Desa hadir sebagai jawaban atas tantangan harian masyarakat,” ujar Muzarni.

Ia juga menambahkan, meskipun jalan yang dibangun belum mencakup seluruh area pertanian di wilayah pekon, namun ini menjadi langkah awal yang penting. Pemerintah Pekon Padangcahya berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan jalan usaha tani secara bertahap pada tahun-tahun mendatang, sesuai ketersediaan anggaran dan skala prioritas.

“Kami akan terus evaluasi dan susun perencanaan berbasis kebutuhan petani. Karena sektor pertanian adalah nadi ekonomi pekon ini,” pungkasnya. (edi/lusiana)

 

Kategori :