Dalam Sepekan, Dua Pimpinan KKB Tewas di Papua

Kamis 23 Oct 2025 - 14:16 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Dalam sepekan terakhir, dua pimpinan atau panglima Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dilaporkan meninggal dunia. Satu tewas dalam operasi militer, sementara satu lainnya meninggal karena sakit.

Awal pekan ini, Panglima Kodap XV Ngalum Kupel Lamek Alipky Taplo tewas bersama tiga anggotanya dalam operasi gabungan aparat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (19/10).

Serangan dilakukan oleh Komando Operasi Swasembada Papua setelah mendapatkan informasi intelijen mengenai aktivitas kelompok Lamek yang kerap melakukan teror, pemerasan, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan RI–PNG, khususnya di Distrik Kiwirok,” kata Asintelter Koops Swasembada Papua Letkol Inf Renaldy H, Senin (20/10).

Renaldy menjelaskan, Lamek Taplo merupakan salah satu pimpinan KKB paling aktif di wilayah Pegunungan Bintang. Sejak 2020 hingga 2025, kelompoknya terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, di antaranya:

  • Penyerangan pekerja proyek Jalan Trans Papua (Maret 2020)

  • Perampasan senjata dari Pospol Oksamol (Mei 2021)

  • Penyerangan Satgas Pamtas 403/WP dan pembakaran Puskesmas Kiwirok (September 2021)

  • Penembakan pesawat Smart Air (Oktober 2021)

  • Pembakaran sekolah, gereja, dan fasilitas umum (2021–2025)

Rangkaian aksi itu menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai delapan lainnya, serta menimbulkan kerugian besar pada fasilitas publik.
“Tewasnya Lamek Alipky Taplo merupakan bukti komitmen TNI menjaga keamanan masyarakat di wilayah perbatasan,” tambah Renaldy.

Sementara itu, pimpinan KKB Intan Jaya Undius Kogoya dilaporkan meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (22/10) pukul 15.00 WIT.
“Undius Kogoya dilaporkan meninggal karena sakit di Wandai,” kata Kapolres Intan Jaya Kompol Sofian Samakori, Kamis (23/10), dikutip dari Antara.

Undius sebelumnya berpindah antara Timika, Enarotali, dan Intan Jaya, namun kondisinya memburuk sesampainya di Wandai. Ia dikenal sebagai pimpinan kelompok yang terlibat dalam sejumlah aksi penembakan terhadap warga sipil dan aparat keamanan sejak 2022.

Dengan tewasnya dua pimpinan besar KKB tersebut, aparat gabungan berharap stabilitas keamanan di wilayah Papua dapat semakin membaik dalam waktu dekat.

Kategori :