Komdigi Kaji Teknologi NTN-D2D, Internet Satelit Langsung ke Ponsel Tanpa BTS
Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) kini sedang dipelajari Komdigi untuk diterapkan di Indonesia. Tangkapan layar instagram--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mengkaji potensi penerapan Teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan perangkat seluler terhubung langsung ke satelit tanpa melalui menara BTS, sehingga mampu memperluas jangkauan internet hingga ke wilayah terpencil.
Komdigi telah membuka konsultasi publik atas dokumen Call for Information (CFI) untuk menghimpun pandangan dan data dari para pemangku kepentingan mengenai peluang serta tantangan pemanfaatan NTN-D2D sebagai solusi pemerataan konektivitas digital nasional.
“Teknologi NTN-D2D memungkinkan komunikasi langsung antara perangkat seluler dan satelit tanpa bergantung pada infrastruktur darat. Dengan begitu, masyarakat di wilayah perbatasan dan kepulauan tetap dapat menikmati akses internet,” tulis Komdigi dalam keterangan resmi, Minggu (26/10).
NTN-D2D dinilai dapat memperkuat ketahanan komunikasi nasional, memperluas cakupan layanan seluler, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital di daerah. Pemerintah membuka kesempatan bagi operator telekomunikasi, penyedia layanan satelit, industri perangkat, akademisi, dan masyarakat umum untuk memberikan masukan terkait aspek teknis, manajemen spektrum frekuensi, hingga model bisnis.
Masukan publik dapat dikirim melalui surat elektronik ke [email protected] dan [email protected] paling lambat 9 November 2025.
Teknologi serupa telah diimplementasikan oleh Starlink milik Elon Musk melalui layanan Direct to Cell, yang memungkinkan ponsel LTE mengirim SMS, menelepon, dan mengakses internet langsung via satelit tanpa jaringan BTS. Namun, layanan ini belum tersedia di Indonesia.(*)