Di antaranya yaitu:
Pertama, semangat beribadah dan beramal shalih
Ramadhan mengajarkan kita untuk semangat beribadah dan beramal shalih. Maka, pasca Ramadhan ini diharapkan kita mampu mempertahankan ibadah dan amal shalih kita baik secara kualitas maupun kuantitas.
Ibadah dan amal shalih itu tidak hanya disyariatkan untuk bulan Ramadhan saja, tapi sesungguhnya diperintahkan sepanjang masa selama kita hidup di dunia yang fana ini.
Inilah tugas utama kita di dunia sebagai makhluk Allah sesuai dengan firman-Nya, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Az-Zariyat: 56).
Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba berbuat kebaikan setiap saat, bukan hanya pada bulan Ramadhan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman;L
“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan..” (QS: Al-Baqarah: 148)
Kedua, menjaga diri dari maksiat
Ramadhan mengajarkan kepada kita bagaimana mengendalikan diri dan hawa nafsu lewat ibadah puasa. Pada waktu berpuasa, kita dituntut untuk menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, berkata kotor, bertengkar, mencaci maki dan sebagainya.
Jika hal-hal yang mubah seperti makan, minum dan hubungan istri dilarang pada waktu berpuasa, maka terlebih lagi hal-hal yang diharamkan. Maka, sudah sepatutnya setelah Ramadhan kita mampu mengendalikan diri dari hawa nafsu dan maksiat, baik berupa perkataan yang haram seperti ghibah, mencaci maki, menghina, menipu, memfitnah dan sebagainya, Dengan demikian, pasca Ramadhan perilaku kita akan menjadi lebih baik.
Ketiga, suka membantu dan mencintai saudara seiman
Ramadhan mengajarkan kita untuk berempati dan peduli terhadap orang fakir dan miskin lewat infak, shadaqah dan zakat.. Begitu pula untuk saling mencintai dan mengasihi sesama muslim. Maka, pasca Ramadhan kita diharapkan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,terlebih ditengah kondisi bangsa kita sekarang ini dampak dari fenomena Covid 19 kita harus peka terhadap kesulitan orang lain, Mengenai keutamaan berinfak, Allah berfirman, “Dan apa saja yang kamu nafkahkan (dijalan Allah), maka pahalanya itu untuk kalian sendiri…” (Al-Baqarah: 272). Rasulullah bersabda, “Setiap hari, dua malaikat turun kepada seorang hamba. Salah satunya berdoa, “Ya Allah, berikanlah pengganti kepada orang yang berinfak. Dan yang lain berdoa, “Ya Allah, hilangkan harta orang yang menolak infak.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Ibadah ini kita lakukan dengan vertikal dan horizontal atau kata lain Hablumminallah Wa Hablummminannaas, Berbuat baik kepada Allah dan berbuat baik terhadap sesama manusia,dengan pengertian tidak diterima baik nya seseorang kepada Alloh kalau tidak berbuat baik terhadap sesama manusia,dan tidak diterima baik nya seseorang terhadap sesama manusia kalau tidak berbuat baik kepada Alloh, Ibadah yang saling ada keterkaitan seperti dua sisi mata uang.
Mengenai keutamaan menolong saudara seiman, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Allah menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam juga bersabda, “Tidak sempurna iman salah seorang di antara kamu sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)