BALIKBUKIT - Penyerapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) di Kabupaten Lampung Barat hingga triwulan I tahun 2024 masih rendah. Pasalnya berdasarkan data dari Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Lampung Barat untuk realisasi kinerja penyerapan APBD baru terserap 10,59 % atau Rp116,110 miliar dari pagu APBD Rp1,096 triliun lebih.
”Realisasi kinerja penyerapan APBD (Belanja Daerah) Kabupaten Lampung Barat baru Rp116,110 miliar lebih atau 10,59 %, dan anggaran yang belum terserap Rp980,682 miliar atau 89,41%,” tegas Kabag Administrasi Pembangunan Setdakab Lampung Barat Suhendrawati, S.K.M, M.P, Kamis 18 April 2024
Suhendrawati memaparkan, sementara berdasarkan target anggaran kas (Angkas) realisasi penyerapan APBD Kabupaten Lampung Barat sampai dengan bulan Maret baru Rp116,110 miliar atau 34,28 % dari target anggaran kas Rp338,735 miliar atau 100% sehingga anggaran yang belum terserap sebesar Rp222,625 miliar atau 65,72%.
”Kalau sesuai dengan anggaran kas untuk triwulan I idealnya sudah terealisasi 100% namun anggaran yang terserap baru 34,28%. Itu artinya penyerapan anggaran oleh perangkat daerah belum maksimal,” kata dia.
Lebih jauh dia mengatakan, sementara untuk progres fisik hingga Maret yaitu dari jumlah sub kegiatan sebanyak 1910, rinciannya terealisasi 0% sebanyak 867 sub kegiatan, 1-50% sebanyak 867 sub kegiatan, realisasi 51-75% baru 59 sub kegiatan dan 76-100% 91 sub kegiatan.
”Untuk realisasi penyerapan anggaran tertinggi berdasarkan anggaran kas untuk kategori Badan/Inspektorat/Sekretariat yaitu Sekretariat DPRD, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan. Sedangkan penyerapan anggaran terendah yaitu Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Badan Keuangan dan Aset daerah serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,” ujar Hera—sapaan Suhendrawati.
Masih kata Hera, untuk kategori kecamatan yang realisasi penyerapan anggaran nya tertinggi yaitu Kecamatan Lumbokseminung, Kecamatan Kebuntebu dan Kecamatan Sukau.
Sementara realisasi terendah yakni Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Waytenong dan Kecamatan Belalau.
Terkait penyerapan anggaran tersebut, pihaknya berharap agar perangkat daerah melakukan konsolidasi dengan jajarannya dan mengupayakan pengejaran target sesuai dengan anggaran kas.
”Kita juga berharap perangkat daerah agar mempedomani lagi tentang anggaran kas yang sudah disusun sesuai dengan perencanaan, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap proses pelaksanaan kegiatannya. Dengan demikian jika ada kendala bisa dicarikan solusi secepatnya,” tandasnya. *