BALIKBUKIT – Usai dipasang GPS Collar oleh tim gabungan, kawanan gajah liar di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang diketahui berjumlah 18 ekor dilaporkan semakin agresif. Kawanan gajah tersebut sempat merusak rumah warga di Pemangku Pringgodani, Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, Minggu malam 21 Juli 2024.
Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Lampung Barat Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, kawanan gajah liar itu merusak rumah milik Suyit, warga setempat sekitar pukul 01.00 Wib dini hari.
”Sebelum merusak rumah warga, kawanan gajah itu telah dihalau oleh masyarakat dan Satgas, namun kawanan gajah itu tidak bergeming sama sekali sehingga masyarakat dam Satgas kecolongan dan merangsek masuk rumah,” ungkap Sugeng, Senin 22 Juli 2024.
Dijelaskan, kawanan gajah tersebut menyebabkan bagian dapur rumah Suyit mengalami kerusakan, bahkan atapnya juga dijebol dan dirusak.
”Usai merusak rumah milik Suyit, kawanan gajah terpantau telah kembali ke wilayah Gunung Gede yang ada di Pekon Sidorejo. Jika sudah di daerah itu, pergerakan gajah selanjutnya patut waspadai sebab akan lebih susah ditebak,” kata dia.
“Kita arahkan ke blok 9 sudah ada blokade, sehingga kita repot jika sudah disitu, kita arahkan ke Talang Sayuti menyeberang Way Semaka juga ada blokade. Jadi takutnya bukan lagi konflik dengan satwa, malahan konflik manusia dan manusia itu sendiri,” sebutnya.
Untuk diketahui, sebelumnya tim gabungan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) dan jajaran, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bengkulu, Masyarakat Konservasi Marga Satwa atau Wildlife Conservation Society (WCS) dan Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh, Lampung Barat (Lambar) berhasil memasang GPS Collar pada salah satu gajah liar di Kecamatan Suoh, Jumat 19 Juli 2024.
Lokasi pemasangan GPS pada satu ekor gajah yang diberi nama Lestari itu, dilakukan oleh tim gabungan di Pemangku Tri Tunggal, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh. Pemasangan GPS dimulai dengan pembiusan pada 08.17 Wib, dan selesai dilakukan pemasangan pukul 9.45 WIB.
Kepala Seksi PTN Wilayah III Krui, Maris Feriyadi, S.H. M.Hum., mengungkapkan, proses pemasangan GPS dilakukan sejak Kamis 18 Juli 2024. Tim memulai dengan memantau dan menentukan titik lokasi yang tepat. ”Iya, sudah selesai dipasang,” ujarnya.
Maris Feriyadi yang memimpin langsung kegiatan di lapangan mengatakan dalam proses pemasangan GPS itu, pihaknya juga menghadirkan mahout (pawang gajah), kemudian tim dokter hewan yang akan membantu dalam proses penembakan bius pada gajah yang menjadi target untuk dipasang GPS.
"Pemasangan GPS Collar ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang posistif atas upaya mitigasi interaksi negatif manusia dan gajah liar di wilayah kerja SPTN Wilayah III Krui, khususnya di Resort Suoh dan sekitarnya," tandasnya. *