WAYTENONG - Setelah di bulan Juli lalu petani kopi Lampung Barat dibuat mengeluh, karena harga kopi anjlok bahkan sempat di harga Rp50.000 perkilogram. Sejak masuk pertengahan Agustus harga kopi mulai kembali mengalami kenaikan dan sekarang berkisar antara Rp61.000 -Rp63.000 perkilogram.
Eprilm salah satu petani Kecamatan Belalau mengatakan, dengan harga jual yang sekarang tengah mengalami kenaikan kembali. Dirinya langsung memanfaatkan kondisi dengan melakukan penjualan.
”Saya sengaja menjual dengan harga Rp61.000 perkilogam, meskipun saya masih optimis akan ada kenaikan lagi. Namun saya memilih menjual karena naik turunnya harga kopi ini sulit ditentukan. Sehingga lebih baik saya terkejut karena ada kenaikan daripada terkejut karena terjadi penurunan," katanya.
Sementara, salah satu agen Kopi di Pekon Way Petai, Kecamatan Sumber Jaya, mengatakan harga tertinggi biji kopi kering kualitas baik hingga Selasa 20 Agustus Rp63.000 perkologram.
"Kenaikan kopi terjadi dalam kurun dua pekan ini secara perlahan. Sehingga keadaan ini dimanfaatkan banyak warga untuk melakukan penjualan kopi dan kami juga merasa percaya dalam pengambilan karena melihat trend harga yang terus melonjak," ungkapnya.
Menurutnya, untuk mengetahui naik turunnya harga kopi dan ini lebih mudah karena dapat dilakukan secara online sehingga berapa persen kenaikan basis kopi dapat terpantau dalam setiap saatnya.
"Kopi yang kami terima dari petani juga kualitasnya cukup bagus terutama kadar air hal ini juga dipengaruhi dengan cuaca yang tengah kemarau dan harapan agar kualitas kopi tetap mampu terjaga karena masalah ini juga dapat menentukan tinggi rendahnya harga jual," pesannya.
Sekedar diketahui masa panen kopi di kabupaten Lampung Barat, untuk wilayah Way Tenong dan sekitarnya sekarang ini sedang masa puncaknya. Tidak sedikit berharap stabilitas harga akan mampu terjaga minimal Rp60.000 perkilogram. *