Camping Ground di KRL Sediakan Pengalaman Wisata Alam di Tengah Kota
CAMPING GROUND: Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) melakukan uji coba Camping Ground di KRL pada Jumat-Sabtu 11-12 Oktober 2024.-Foto Dok---
BALIKBUKIT - Guna mengembangkan sektor pariwisata dan memanfaatkan potensi Kebun Raya Liwa (KRL), Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) melakukan uji coba Camping Ground pada Jumat-Sabtu 11-12 Oktober 2024
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berkemah yang unik dan menyenangkan di tengah keindahan alam yang mengelilingi ibu Kota Liwa.
Sekretaris BRIDA Agustina Handayani, S.Sos mendampingi Plt Kepala BRIDA Agustanto Basmar, S.P, M.Si mengungkapkan bahwa Kebun Raya Liwa tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat rekreasi yang dekat dengan pusat kota. “Kami ingin masyarakat menikmati keindahan alam tanpa harus melakukan perjalanan jauh. KRL adalah solusi untuk itu,” jelasnya.
Uji coba Camping Ground ini dilaksanakan di area yang berdekatan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), menawarkan pemandangan alam yang menawan. Meskipun ada beberapa skeptisisme mengenai lokasi tersebut yang bersebelahan dengan kawasan hutan lindung, Agustina mengatakan bahwa tantangan ini justru mendorong mereka untuk tetap melanjutkan rencana tersebut.
“Ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menunjukkan bahwa wisata alam dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan,” tegas Agustina.
Di lokasi camping ground, fasilitas yang disediakan termasuk musholla, toilet, dan area foto menarik, memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Kegiatan uji coba ini juga berkolaborasi dengan mahasiswa UIN Radin Intan Lampung yang tengah melaksanakan magang di KRL. “Kami memanfaatkan momen perpisahan mereka untuk melakukan kegiatan camping. Ini juga bagian dari pembelajaran mereka tentang pengelolaan wisata,” jelasnya.
Setelah masa uji coba, Brida akan melakukan evaluasi untuk memastikan kelayakan dan kualitas Camping Ground sebelum resmi diluncurkan. “Kami berencana untuk melibatkan koperasi setempat dalam pengelolaannya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Agustina mengajak masyarakat untuk berkunjung dan menikmati kebun raya ini sebagai destinasi wisata yang ramah keluarga. “Kami ingin masyarakat menyadari bahwa mereka tidak perlu pergi jauh untuk menikmati liburan yang menyenangkan. KRL adalah pilihan yang tepat,” ujarnya.
Salah satu peserta camping yang juga Koordinator Magang Tri menyatakan bahwa kehadiran Camping Ground di KRL adalah inovasi yang sangat dibutuhkan. “Ini adalah satu-satunya tempat camping di tengah kota, dan saya rasa ini bisa dikembangkan lebih lanjut,” katanya.
Tri juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada staf KRL atas dukungan selama mereka magang. “Pengalaman ini sangat berharga, dan kami dapat mengaplikasikan ilmu yang telah kami pelajari di kampus,” ungkapnya.
Dengan peluncuran Camping Ground ini, Pemkab Lampung Barat berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan kesadaran akan keindahan alam yang ada di daerah tersebut. Ini adalah langkah awal untuk menjadikan Kebun Raya Liwa sebagai destinasi wisata yang semakin menarik di Lampung Barat. (edi/lusiana)