Menuju Bebas Bullying, Sekolah dan Kepolisian Tanda Tangani Integritas
CEGAH BULLYING : SMP Negeri 1 Batu Ketulis bersama Polsek Sekincau menggelar sosialisasi bertema Penanggulangan Bullying dan Tertib Berlalu Lintas. Foto Dok --
BATUKETULIS – SMP Negeri 1 Batu Ketulis, Kecamatan Batu Ketulis, Kabupaten Lampung Barat, mengambil langkah nyata untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari bullying. Bersama Polsek Sekincau, sekolah ini menggelar sosialisasi bertema Penanggulangan Bullying dan Tertib Berlalu Lintas.
Dalam kegiatan tersebut, SMPN 1 Batu Ketulis menandatangani integritas bersama yang menegaskan komitmen sekolah dalam mencegah bullying yang diikuti oleh seluruh siswa serta dewan guru.
Kegiatan ini dihadiri oleh Panit Binmas Aiptu Fahrurrozi yang mewakili Kapolsek Sekincau, AKP Syamsu Rizal, S.IP., Panit Lantas Bripka Palgunadi, Bhabinkamtibmas Brigpol Zainal Basri, S.H., Kepala Sekolah Eko Priyo Handoko, serta ratusan siswa SMPN 1 Batu Ketulis.
Kepala SMPN 1 Batu Ketulis, Eko Priyo Handoko, menyampaikan apresiasi kepada Polsek Sekincau atas dukungannya dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan disiplin. Eko mengimbau para siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan memahami pentingnya tertib berlalu lintas untuk meminimalkan kecelakaan di jalan.
“Kami sangat berterima kasih kepada jajaran Polsek Sekincau atas materi yang diberikan kepada anak-anak kami. Semoga pesan yang disampaikan bisa dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Eko.
Ia juga menegaskan pentingnya penandatanganan integritas sebagai simbol komitmen siswa dalam mencegah bullying di lingkungan sekolah. "Kami harap penandatanganan ini menjadi langkah nyata untuk mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman," tambahnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Brigpol Zainal Basri, yang hadir dalam acara tersebut, menekankan bahwa bullying adalah bentuk kenakalan remaja yang dapat berdampak negatif pada korban maupun pelaku. “Bullying adalah tindakan yang sangat buruk karena bisa merugikan orang lain dan diri sendiri. Bahkan tindakan yang dianggap bercanda seperti mengejek atau mengolok teman juga termasuk bullying,” jelas Zainal Basri.
Ia juga menyoroti maraknya bullying melalui media sosial yang dapat melemahkan mental seseorang. Zainal mengimbau siswa agar bijak dalam menggunakan media sosial dan selalu mengingat prinsip “Sharing before Share” agar tidak menyebarkan informasi negatif atau hoaks.
“Kami berharap peran guru dan orang tua dapat aktif dalam membimbing anak-anak agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas. Pengawasan dari orang tua sangat penting agar anak-anak tidak mencari kebebasan di luar yang tidak terkontrol,” ujarnya.
Selain penanggulangan bullying, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi tertib berlalu lintas oleh Panit Lantas Bripka Palgunadi. Ia mengimbau para siswa untuk selalu berhati-hati di jalan dan menaati peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
“Para pelajar diharapkan tidak kebut-kebutan di jalan, selalu mengenakan helm standar, dan mengutamakan keselamatan diri. Tindakan kecil ini bisa membuat perbedaan besar dalam keselamatan,” kata Bripka Palgunadi. *