5 Langkah Mengatasi Kaligata atau Biduran yang Kambuh

Radarlambar.Bacakoran.co - Biduran atau kaligata adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya ruam merah yang gatal dan terkadang bengkak. Kondisi ini bisa terjadi akibat alergi terhadap makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan suhu ekstrem, atau bahkan stres.

Meskipun sering hilang dengan sendirinya, biduran dapat berkembang menjadi kondisi kronis bila berlangsung dalam waktu lama. Berikut adalah langkah-langkah untuk meredakan biduran saat kambuh:

1. Hindari Pemicu Alergi

Biduran sering kali muncul akibat paparan faktor pemicu alergi tertentu, seperti makanan atau lingkungan. Mengenali dan menghindari faktor pemicu ini adalah langkah utama untuk mencegah ruam semakin menyebar.

2. Jangan Menggaruk Area yang Terkena

Menggaruk hanya akan memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan iritasi lebih lanjut. Jika terasa sangat gatal, gunakan metode lain untuk meredakannya, seperti menepuk-nepuk lembut area yang gatal.

3. Konsumsi Antihistamin

Obat antihistamin bisa membantu mengontrol jumlah histamin yang dihasilkan tubuh saat reaksi alergi terjadi. Penggunaan antihistamin sesuai saran dokter dapat meredakan gejala biduran.

4. Mandi dengan Air Dingin

Mandi menggunakan air dingin diyakini bisa membantu menenangkan kulit yang gatal. Selain untuk biduran, mandi air dingin juga bermanfaat untuk kondisi kulit lain seperti eksim dan psoriasis.

5. Jaga Suhu Tubuh

Mengatur suhu tubuh agar tetap sejuk bisa membantu mencegah biduran semakin parah. Hindari paparan sinar matahari langsung dan tetap berada di ruangan sejuk saat biduran kambuh.

Rekomendasi Obat untuk Biduran Jika biduran tidak membaik, ada beberapa obat yang bisa membantu meredakan gatal dan ruam pada kulit:

Bedak Herocyn: Membantu meredakan gatal pada kulit.

Caladine Lotion ternyata mengandung bahan untuk mengurangi gatal akibat alergi dan iritasi.

Antihistamin (Cetirizine, Loratadine): Obat-obatan ini menghambat histamin untuk meredakan gejala alergi.


Jika biduran tidak kunjung hilang, konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (*)