Soal Klaim Pengobatan Korban Kecelakaan, Jasa Raharja dan PO RI Lempar Tanggung Jawab

Masalah ini juga dikhawatirkan dapat menghambat pelayanan kesehatan dalam penanganan kasus darurat di masa mendatang. 

Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama seharusnya bisa memberikan pelayanan optimal tanpa harus terbebani oleh tanggung jawab biaya yang tidak jelas. 

Dalam konteks kecelakaan lalu lintas, Jasa Raharja memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan finansial kepada korban, namun kenyataannya masih terjadi ketidakjelasan dalam penanganan kasus-kasus tertentu.

Kecelakaan tunggal yang melibatkan bus antar kota antar provinsi seperti ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait agar korban kecelakaan bisa memperoleh haknya secara layak dan cepat. 

Pihak Puskesmas Sumberjaya berharap pemerintah kabupaten dan otoritas terkait segera turun tangan untuk menengahi permasalahan ini, mengingat pentingnya jaminan kesehatan dan biaya pengobatan bagi para korban kecelakaan.

Selain itu, peristiwa ini juga menjadi refleksi bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi dan kesehatan untuk memastikan adanya perjanjian kerja sama yang jelas antara asuransi, perusahaan angkutan, dan fasilitas kesehatan.

 Ketidakjelasan tanggung jawab seperti yang terjadi antara Jasa Raharja dan PO Ranau Indah menambah beban bagi puskesmas dan tentu merugikan masyarakat sebagai penerima layanan.

 Pihak Puskesmas Sumberjaya mengharapkan adanya revisi atau penyesuaian kebijakan terkait jaminan kecelakaan, khususnya untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, agar mereka juga diakui sebagai mitra dalam klaim asuransi kecelakaan.

Dengan adanya kepastian ini, diharapkan bahwa pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas dapat lebih maksimal, terutama dalam menangani kasus-kasus darurat yang memerlukan penanganan cepat dan menyeluruh tanpa kekhawatiran terkait biaya yang akan menjadi beban tambahan bagi fasilitas kesehatan. (rinto/nopri)