Wajah Baru Pasar Rakyat Waypetai
PASAR_ Saat pengerjaan pembangunan los pasar rakyat milik Pekon Waypetai Kecamatan Sumberjaya. -Foto Dok---
SUMBERJAYA – Pemerintah Pekon Waypetai, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kembali berkomitmen untuk meningkatkan potensi ekonomi desa melalui pembangunan lanjutan los pasar.
Pembangunan ini dilakukan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) 2024 sebagai bagian dari upaya meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan memberdayakan masyarakat lokal.
Peratin Waypetai, Sutan Sahril, menjelaskan bahwa renovasi pasar ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang dimulai pada 2023. Berbeda dari perbaikan biasa, proyek ini melibatkan penggantian los lama dengan los baru yang dirancang secara multifungsi.
Selain menjadi tempat bagi para pedagang untuk menjual hasil bumi mereka, los baru juga dapat digunakan untuk berbagai acara pemerintah atau masyarakat, seperti pernikahan dan kegiatan besar lainnya.
”Kami ingin pasar ini bukan hanya tempat jual beli, tetapi menjadi ruang yang menyatukan masyarakat dan mendukung acara-acara penting,” ujar Sutan Sahril.
Ia berharap, dengan renovasi ini, Pasar Waypetai akan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial yang makin diminati, sekaligus memberikan dukungan bagi pedagang lokal di tengah persaingan dengan pasar modern.
Sutan Sahril juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang mendukung penuh proyek ini, baik dalam bentuk penyediaan lahan maupun sumbangsih lainnya.
Ia menambahkan bahwa PAD yang diperoleh dari kontribusi sewa los pasar diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kebutuhan lain yang bermanfaat bagi pekon.
Di bawah kepemimpinan Sutan Sahril, berbagai inovasi untuk kemajuan desa telah digalakkan, seperti pembangunan destinasi wisata Air Terjun Curup Tumbuk Ati dan embung pekon, serta fasilitas pendukung yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui pembangunan pasar yang multifungsi dan inovatif ini, Waypetai berharap dapat terus memperkuat perekonomian desa, mendukung kesejahteraan warganya, serta melestarikan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman. (rinto/nopri)