Waspadai Bahaya Penyakit Dari Baju Bekas
Waspadai bahaya penyakit yang terdapat pada baju bekas. // Foto: Pixabay--
Radarlambar.Bacakoran.co - Baju bekas atau baju thrifting saat ini menjadi pilihan populer bagi banyak orang karena harganya yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan. Namun, penggunaan baju bekas juga membawa risiko terpapar berbagai penyakit yang dapat menular melalui kontak langsung dengan kain atau permukaan pakaian.
Beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui pakaian bekas antara lain infeksi kulit seperti kudis, jamur, serta penyakit menular lainnya yang bisa tertular melalui kontak dengan cairan tubuh yang menempel pada pakaian.
Selain itu, bakteri seperti Staphylococcus aureus dan E. coli juga dapat bertahan hidup di permukaan kain dan menyebabkan infeksi jika bersentuhan dengan kulit yang luka atau sensitif. Penyakit kulit, seperti kudis dan dermatitis, sering kali ditularkan melalui kontak langsung dengan pakaian yang terkontaminasi tungau atau jamur. Pakaian bekas yang tidak dicuci atau disimpan dengan tidak benar bisa menjadi sarang bagi mikroorganisme penyebab infeksi kulit tersebut.
Sementara itu, penyakit menular lainnya seperti hepatitis B dan C bisa bertahan di kain dalam jumlah kecil jika terdapat bekas darah atau cairan tubuh lainnya. Meski risiko penularan melalui pakaian bekas tidak sebesar penularan langsung melalui kontak seksual, ini tetap merupakan hal yang perlu diwaspadai. Untuk mencegah penularan penyakit dari baju bekas, ada beberapa langkah pencegahan yang perlu diperhatikan.
Pertama, pastikan untuk selalu mencuci pakaian bekas dengan detergen yang sesuai dan suhu air yang cukup tinggi untuk membunuh bakteri dan jamur. Jika memungkinkan, jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung karena sinar UV dapat membantu membunuh mikroorganisme. Selain itu, pastikan pakaian bekas diperiksa dengan teliti untuk menghindari adanya noda yang mencurigakan atau tanda-tanda infeksi.
Gunakan pelindung, seperti sarung tangan, saat memeriksa dan mencuci pakaian bekas, terutama jika Anda merasa ragu tentang kondisi pakaian tersebut. Langkah lain yang bisa diambil adalah membeli baju bekas hanya dari toko yang terpercaya atau yang menerapkan standar kebersihan yang ketat. Banyak toko thrifting yang sudah menyaring dan membersihkan pakaian secara profesional, sehingga risiko penularan penyakit bisa lebih diminimalisir.
Terakhir, hindari membeli pakaian bekas yang tampak terlalu usang, rusak, atau memiliki bau yang tidak sedap, karena ini bisa menjadi indikasi bahwa pakaian tersebut sudah lama tidak terjaga kebersihannya.(*)