Puan Maharani Ajak Bangun Indonesia dengan Persaudaraan, Tanggapi Kontroversi Miftah Maulana

Puan Maharani ketua DPR RI.//foto:dok/net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pentingnya membangun Indonesia dengan semangat persaudaraan, mengajak masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas insiden yang melibatkan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Miftah Maulana Habiburrahman, yang baru-baru ini mendapat kecaman setelah dianggap menghina tukang es teh di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.



Puan mengajak semua elemen untuk membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, dan tanpa merendahkan satu sama lain. Politikus PDI-P itu menegaskan bahwa sikap persaudaraan harus menjadi landasan dalam upaya membangun bangsa, tanpa ada tindakan yang merendahkan orang lain.



Mengenai desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto mengambil tindakan terhadap Miftah, Puan memilih untuk tidak berkomentar lebih lanjut. Namun, dia menegaskan bahwa pihak Istana sudah memberikan penjelasan bahwa pernyataan Miftah tidak mencerminkan pandangan Presiden Prabowo. Istana sudah mengatakan bahwa pernyataan itu tidak sesuai dengan arahan Presiden. Ini harus menjadi pelajaran bersama.



Insiden yang memicu kontroversi ini bermula saat Miftah memberikan ceramah di Magelang dan secara tiba-tiba melontarkan perkataan yang dianggap merendahkan kepada seorang tukang es teh bernama Sunhaji. Dalam video yang viral di media sosial, Miftah terlihat menyebut "Es tehmu sih akeh, jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir" yang disertai tawa dari orang-orang di sekitarnya. Sementara Sunhaji hanya terdiam mendengar perkataan tersebut.



Tindakan Miftah langsung mendapat kecaman keras dari masyarakat. Dalam waktu singkat, video tersebut menyebar luas, mendorong Miftah untuk mengeluarkan klarifikasi. Dalam sebuah video permintaan maaf, Miftah mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya dan berharap agar masyarakat dapat memaafkan kekhilafannya. Miftah mengaku sering bercanda dengan siapa saja, dan untuk itu dirinya minta maaf atas candaan yang tidak tepat terhadap Sunhaji.



Miftah juga mengungkapkan bahwa ia mendapat teguran langsung dari Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya. Diakuinya jika dia sudah ditegur untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di depan umum.



Insiden ini mencuatkan pentingnya menjaga sikap saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di tengah upaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Puan Maharani pun berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam bertindak dan berucap demi kebaikan bersama. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan