Soal teror harimau di Pekon Rawas, BKSDA akan Segera Tinjau Lokasi
BKSDA Bengkulu SKW III Lampung Apriyan Sucipto --
PESISIR TENGAH – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, SKW III Lampung, akan segera meninjau lokasi, terkait keberadaan tiga ekor Harimau Sumatera yang terlihat di kawasan hutan maupun perkebunan, bahkan sempat memangsa seekor anjing milik warga yang ada diwilayah Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar).
BKSDA Bengkulu, SKW III Lampung, Apriyan Sucipto, S.H., M.H., mengatakan, BKSDA juga sudah mendapat informasi mengenai adanya kemunculan Harimau Sumatera yang ada di wilayah Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesbar itu. Karena itu, rencanannya dalam waktru dekat, petugas BKSDA akan meninjau lokasi untuk memverifikasi data dan informasi yang masuk.
“Petugas BKSDA akan segera meninjau kelokasi, jangan sampai terjadi interaksi negatif antara satwa Harimau Sumatera dan masyarakat setempat,” katanya, Senin 9 Desember 2024.
Sehingga, kata dia, setelah dari peninjauan itu apakah hasil analisa diperlukan untuk dipasang perangkap atau ada langkah lain tergantung dari hasil verifikasi dilapangan. Karena itu, untuk sementara waktu ini, BKSDA tetap mengimbau masyarakat untuk dapat mengurangi kegiatan didalam kebun, apalagi dikawasan hutan.
“Kita mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di kebun atau kawasan hutan secara sendiri, dan disarankan agar berkelompok,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada petugas kehutanan terdekat jika melihat tanda-tanda aktivitas satwa seperti tapak, auman dan sebagainya, serta tetap waspada dan saling bekerjasama dengan petugas kehutanan yang ada di wilayah tersebut.
“Seperti kita ketahui bahwa Harimau Sumatera juga diatur dan dilindungi dalam undang-undang, karena itu kerjasama semua pihak tentu sangat penting,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), dikejutkan dengan informasi ada tiga ekor harimau sumatera yang diduga sedang melintas di kawasan hutan Way Balak, Minggu 8 Desember 2024. Informasi itu langsung mendapat perhatian dari pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesbar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) KPH Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P., M.M., mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada dan tidak panik. Pihaknya telah menerima laporan mengenai keberadaan harimau itu dan langsung menindaklanjutinya dengan berkoordinasi bersama Resort II Pesisir Tengah.
“Tim resort Pesisir Tengah akan segera melakukan pengecekan terkait kebenaran informasi itu,” katanya.
Mengingat, lanjutnya, kawasan hutan di wilayah itu merupakan salah satu jalur perlintasan satwa liar, termasuk harimau sumatera, yang dapat melintas dari wilayah Negeri Ratu Tenumbang hingga ke hutan Gunung Kemala di Kecamatan Way Krui. Karena itu, pihaknya sedang memverifikasi informasi tersebut dan berkoordinasi dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) serta resort lainnya untuk memastikan keberadaan satwa liar itu.
“Sabtu 7 Desember 2024, kita di KPH sudah menerima laporan dari masyarakat di Kebudu, Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, yang melihat adanya tiga ekor harimau sumatera,” jelasnya.
Masih kata dia, berdasarkan pengamatan, salah satu dari harimau tersebut diduga adalah induk, sementara dua lainnya adalah anak harimau. Wilayah tersebut memang dikenal sebagai habitat alami harimau sumatera, sehingga potensi keberadaan mereka di sekitar kawasan tersebut sangat mungkin. Menghadapi situasi ini, pihaknya mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati, terutama bagi mereka yang tinggal di area yang merupakan jalur jelajah harimau sumatera.
“Kita berharap masyarakat tetap waspada tanpa harus panik. Pengecekan dan pengawasan terus dilakukan,” jelasnya.