Dua Official Smart Village Ikuti Rakor

RAKOR_ Keikutsertaan dua Official Smart Village Lampung Barat di Rakor Provinsi Lampung di Hotel Yunna Telukbetung. -Foto Dok---

GEDUNGSURIAN – Petugas Official Smart Village dari Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, dan Pekon Ringinjaya, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), turut serta dalam Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Implementasi Program Smart Village Provinsi Lampung. 

Acara ini difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung dan berlangsung di Hotel Yunna, Teluk Betung, pada Selasa (17/12/2024).

Dalam kesempatan ini, dua petugas perwakilan dari Kabupaten Lampung Barat, yakni Hadi Waluyo dari Pekon Trimulyo dan Puji Warsino dari Pekon Ringinjaya, hadir sebagai bagian dari tim Official Smart Village Provinsi Lampung. 

Keterlibatan mereka tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Lampung Barat karena mencerminkan kesiapan daerah tersebut dalam mendukung program inovasi desa digital.

Hadi Waluyo, yang akrab disapa Ozil, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan desa digital secara menyeluruh di seluruh provinsi. Program ini diharapkan mampu mewujudkan integrasi data desa yang terstruktur dan terhubung hingga ke tingkat kabupaten dan provinsi.

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan desa-desa yang terintegrasi dalam konsep Smart Village. Dengan dukungan teknologi digital, diharapkan desa dapat berkembang lebih maju dan memberikan pelayanan yang lebih cepat, transparan, serta efektif kepada masyarakat," ujar Hadi.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dukungan dari seluruh pihak yang berkompeten, baik pemerintah pusat, provinsi, hingga tingkat desa, sangat diperlukan untuk mewujudkan visi besar Smart Village. 

Dukungan ini mencakup penyediaan infrastruktur teknologi, pelatihan sumber daya manusia, serta kebijakan yang mendukung percepatan transformasi digital.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Dinas PMDT Provinsi Lampung, Dr. Zaidirina, SE, M.Si, menekankan pentingnya integrasi data antar tingkatan pemerintahan, mulai dari tingkat pekon (desa), kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

"Harapan kita adalah seluruh pekon di Lampung dapat terintegrasi dalam satu data yang terhubung dan dapat diakses dengan mudah. Data ini nantinya akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan, perencanaan pembangunan, serta evaluasi program yang berjalan di setiap desa," ungkap Zaidirina.

Program Smart Village ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan potensi desa dalam era digital. Dengan adanya data terintegrasi, pemerintah dapat lebih cepat dan tepat dalam menangani permasalahan di lapangan serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah dan masyarakat. 

Pemerintah akan berperan dalam memfasilitasi infrastruktur dan kebijakan, sementara masyarakat diharapkan aktif dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan desa mereka.

"Smart Village bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita semua mampu beradaptasi dan memanfaatkannya untuk kebaikan bersama. Dukungan penuh dari pemerintah desa, kecamatan, hingga provinsi adalah kunci keberhasilan program ini," ujar Zaidirina.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan