Waspada! Lambar Hadapi Iklim Hidrometeorologi

2012--

BALIKBUKIT - Wilayah Kabupaten Lampung Barat kini berhadapan dengan iklim hidrometeorologi yang terjadi saat musim penghujan. 

Dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat telah menyurati seluruh perangkat daerah dan camat.

Kepala Pelaksana BPBD Lampung Barat Padang Prio Utomo mengatakan, langkah tersebut diambil guna menindaklanjuti arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait perubahan iklim hidrometeorologi saat memasuki musim hujan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah.

”Pertama menyurati kembali seluruh kecamatan dan OPD untuk melakukan berbagai langkah antisipasi. Surat itu telah disampaikan pada 8 Desember lalu. Hal itu kami lakukan pertamanya bahwa prakiraan musim hujan di 2023-2024 diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2024," kata Padang, Rabu,13 Desember 2023,” ungkapnya.

Menurut dia, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini telah mamasuki musim pancaroba atau pergantian musim kemarau ke musim penghujan  ditandai hujan dan angin kencang secara tiba-tiba disertai kilat atau petir.

Terkait dengan prakiraan perubahan cuaca itu maka pihaknya meminta kepada para camat dan seluruh OPD untuk memerintahkan Satgas Penanggulangan bencana di kecamatan dan pekon masing-masing untuk memantau segala kemungkinan kejadian bencana.

"Tujuanya untuk meminimalisir jumlah kerugian dilakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam penanggulangan bencana. Para camat dan pekon juga diminta untuk melakukan pemangkasan termasuk warga agar setiap ranting dan mengurangi dahan pohon besar disekitar tempat tinggal. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan,” kata dia.

”Lalu membersihkan saluran air (drenaise/siring dan sungai) di sekitar tempat tinggal agar tidak tersumbat. Menghindari aktivitas kegiatan di area terbuka yang pada saat hujan dapat mengakibatkan sambaran petir,” sambungnya.

Terusnya, di saat hujan lebat disertai angin kencang warga harus waspada memilih tempat berlindung. Masyarakat yang rumah tinggalnya berada pada kemiringan lebih dari 30° atau rawan longsor untuk lebih berhati-hati. Setiap keluarga dapat meningkatkan upaya peringatan dini dengan memantau cuaca.

"Selain itu, kami juga menyiagakan seluruh personil satuan tugas penanggulangan bencana baik Pusdalops, Satgas Penanggulangan Bencana Kabupaten, TRC, SAR dan Satgas pekon/desa," imbuh dia.

Sesuai data, kata dia, adapun petugas yang dimiliki BPBD Lambar yaitu Pusdalop 15 personel, Satgas PB 20 orang, Tim reaksi cepat (TRC) 15 personel, SAR 18 personel, Satgas Pekok/kelurahan sebanyak 680 orang atau 5 orang/pekon/kelurahan dengan jumlah pekon dan kelurahan sebanyak 136. Sehingga total personel penanganan bencana Lambar saat ini ada 748 orang. Mereka disiagakan untuk penanganan bencana. (nopri/haris)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan