Memahami Suhu Tubuh dan Cara Mengukurnya

SUHU TUBUH : Dapat berubah karena berbagai faktor, seperti aktivitas fisik, siklus ovulasi pada wanita, atau menstruasi.//Foto Ilustrasi.--

Radarlambar.bacakoran.co - Suhu tubuh dapat berubah karena berbagai faktor, seperti aktivitas fisik, siklus ovulasi pada wanita, atau menstruasi. Berikut penjelasan terkait perubahan suhu tubuh dan dampaknya.

Apakah Suhu Tubuh Rendah atau Tinggi Berbahaya?

Perubahan suhu tubuh yang terlalu tinggi atau rendah perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.

Suhu Tubuh Rendah

Suhu tubuh yang rendah disebut hipotermia. Kondisi ini berpotensi berbahaya karena dapat mengganggu fungsi organ vital, seperti jantung dan otak, serta aliran darah. Jika tidak segera ditangani hipotermia  berdmapak menjadi berakibat fatal.

Faktor pemicunya meliputi paparan cuaca dingin atau suhu rendah yang ekstrem.
Gejala hipotermia pada orang dewasa meliputi menggigil, sulit berbicara, pernapasan lambat, pusing, hingga kehilangan kesadaran. Pada bayi, gejalanya dapat berupa lemas, rewel, kulit dingin, pucat, dan kurang menyusu.
Untuk menangani hipotermia, upayakan untuk mengenakan pakaian hangat, menjaga tubuh tetap kering, dan mencari sumber panas. Jika kondisinya parah, segera bawa ke fasilitas kesehatan.

Suhu Tubuh Tinggi

Sebaliknya, suhu tubuh yang terlalu tinggi disebut hipertermia, yang terjadi ketika suhu tubuh melampaui 40°C. Hipertermia berbeda dengan demam  karena tidak dikendalikan dengan sistem pengaturan suhu yang ada pada tubuh. Jika mencapai suhu tubuh  lebih dari 41,1°C, kondisi ini disebut sebagao hiperpireksia.

Hipertermia sering dipicu oleh sengatan panas (heatstroke), yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi parah hingga kerusakan organ tubuh, termasuk otak, dan memerlukan penanganan medis segera.

Orang dewasa dengan suhu tubuh mencapai 39,4°C dan anak-anak dengan suhu 38°C disarankan segera memeriksakan diri ke dokter.

Cara Mengukur Suhu Tubuh

Pengukuran suhu tubuh memerlukan alat bantu seperti termometer. Berikut beberapa jenis termometer yang sering digunakan:

1. Termometer Teling

Alat ini digunakan di telinga dan menampilkan hasil secara cepat melalui layar digital.

2. Termometer Raksa

Terbuat dari kaca berisi air raksa, alat ini murah namun berisiko karena mudah pecah dan mengandung zat berbahaya.

3. Termometer Elektronik

Terbuat dari plastik dengan ujung yang  menyerupai pensil, alat tersebut bisa  digunakan di berbagai bagian tubuh seperti mulut dan ketiak

4. Termometer Dahi

Berfungsi dengan mendeteksi suhu kulit di dahi.
5. Termometer Arteri Temporal

Serupa dengan termometer dahi, alat ini mengukur suhu melalui pembuluh darah di dahi.

6. Termometer Sekali Pakai

Digunakan sekali untuk mengukur suhu di mulut atau anus. Alat ini kurang akurat dibanding jenis lainnya.

7. Termometer Dot

Digunakan untuk bayi dengan cara diletakkan di mulut. Hasilnya membutuhkan waktu lebih lama dan kurang akurat.



Faktor yang Mempengaruhi Ketidakakuratan Termometer

Hasil pengukuran pada suhu tubuh bisa  berkurang tepat karena:

* Penggunaan termometer di bagian tubuh yang salah.
* Baterai lemah.
* Termometer dilepaskan terlalu cepat.
* Kesalahan prosedur penggunaan.
* Pengukuran suhu bisa dilakukan setelah  olahraga berat atau mandi menggunakan air panas.
* Pentingnya Mengawasi Suhu Tubuh

Mengukur suhu tubuh adalah bagian dari pemeriksaan fungsi vital tubuh. Selalu sediakan termometer  di rumah atau di saat berpegian karena untuk memantau kondisi tubuh ketika merasa kurang sehat.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan