Jejak Harimau Kembali Ditemukan di Kebun Warga
TIM Gabungan melakukan pemasangan kamera trap dan kandang jebak di titik lokasi penemuan jejak kaki harimau. Foto Dok --
PETUGAS PASANG KAMERA DAN KANDANG JEBAK
BANDAR NEGERI SUOH – Jejak harimau Sumatera yang kembali ditemukan di kebun milik warga di Dusun Peninjauan Atas, Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat. Hal ini langsung disikapi oleh tim gabungan dengan meningkatkan pengawasan dan mitigasi ancaman.
Tim gabungan dari Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) melalui Resort Suoh, kepolisian, TNI, Satgas penanganan konflik satwa dan manusia dan pihak terkait lainnya, kembali memasang kandang jebak dan kamera trap di beberapa titik strategis setelah sebelumnya alat-alat ini sempat tidak terpasang.
Kepala Resort TNBBS Suoh, Sulki S.H., yang mendampingi San Andre Jatmiko S.Hut., M.M., menyampaikan bahwa langkah-langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan warga dan satwa liar.
Dijelaskan, kronologi penemuan jejak harimau tersebut yakni, pada hari Jumat, 27 Desember 2024, sekitar pukul 20.00 Wib, Tim mendapatkan laporan dari masyarakat atas nama Adi Candra terkait penemuan jejak yang diduga kuat milik harimau Sumatera di kebun miliknya di Dusun Peninjauan Atas.
Tim segera merespon laporan ini dan melakukan pengecekan di lokasi pada hari Sabtu, 28 Desember 2024, pukul 13.00. Hasil pengecekan di lapangan membuktikan bahwa jejak tapak yang ditemukan di kebun milik Saudara Nurhani memiliki ciri khas harimau Sumatera, dengan ukuran lebar 11 centimeter dan panjang 14 centimeter.
”Pencarian lebih lanjut dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Danramil 0422-07 Batu Brak, yang berhasil melacak jejak tersebut menuju area belukar,” kata dia.
”Disana, ditemukan sisa tulang yang diperkirakan berasal dari trenggiling, yang diduga menjadi mangsa harimau Sumatera. Untuk memantau keberadaan harimau lebih lanjut, tim segera memasang kamera trap di lokasi tempat ditemukannya tulang tersebut pada pukul 13.54,” sambungnya.
Kemudian, lanjut Sulki, sekitar pukul 15.15, tim kembali melakukan pengecekan lebih lanjut di tempat yang diduga kuat sebagai tempat tidur harimau Sumatera, yang terletak sekitar lima meter dari jalan dusun Peninjauan. Lokasi ini ditandai dengan koordinat yang tercatat dengan akurat.
Selain itu, upaya mitigasi dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Pada pukul 15.30 WIB, tim melakukan sosialisasi kepada warga, termasuk Babinsa Pekon Bumi Hantatai, mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap keberadaan harimau Sumatera di sekitar kebun mereka.
Menurutnya, warga dihimbau untuk mengurangi aktivitas di kebun Dusun Peninjauan Atas dan Way Tayas demi menghindari potensi konflik dengan satwa liar tersebut.
”Kami bekerja sama dengan masyarakat dan pihak keamanan setempat untuk meminimalkan dampak buruk dari interaksi antara manusia dan harimau Sumatera. Selain itu, kami akan terus memantau kondisi di lapangan dan melakukan evaluasi terkait efektivitas pemasangan kamera trap serta kandang jebak yang sudah kembali terpasang,” ujar Sulki.
Pemasangan kembali kandang jebak dan kamera trap ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melindungi satwa langka dan habitatnya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Harimau Sumatera, yang statusnya kini terancam punah, membutuhkan perhatian khusus, terutama terkait dengan potensi pertemuan dengan manusia yang dapat berujung pada konflik.
Pihak berwenang terus menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan temuan jejak atau keberadaan harimau Sumatera dengan segera agar tindakan cepat dapat diambil. Di samping itu, pihak TNBBS juga menegaskan pentingnya kesadaran lingkungan dan perlindungan terhadap satwa liar di kawasan ini agar ekosistem tetap terjaga dengan baik.katanya. *