Aria Bima PDIP Tidak Mengetahui Video 'Borok' Pejabat yang Disebutkan Hasto
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Aria Bima.//Foto:dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Aria Bima, mengaku tidak mengetahui detail terkait video yang disebut oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang berisi dugaan keburukan sejumlah pejabat negara. Aria menyarankan agar hal tersebut langsung ditanyakan kepada Hasto untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci.
Aria jsutru mengaku tidak begitu paham mengenai video yang disampaikan oleh Hasto. Bahkan, dirinya menyarankan agar langsung menanyakan langsung ke Hasto untuk hal-hal yang terkait dengan hal tersebut.
Aria menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam urusan personal yang disebut-sebut oleh Hasto. Menurutnya, perihal video itu lebih baik dijelaskan langsung oleh yang bersangkutan.
Sebab, Aria mengaku jika dirinya tidak begitu memahami hal-hal yang bersifat personal seperti itu. Jadi, agar tanyakan langsung kepada Pak Hasto, yang mungkin lebih memahami konteks dari video-video yang dimaksud.
Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini dirinya belum berkesempatan untuk berbicara langsung dengan Hasto terkait isu tersebut. Menurut Aria, apa yang disampaikan oleh Hasto kemungkinan lebih bersifat pribadi.
Hingga kini dirinya mengaku belum bertemu dengan Hasto. Kalau melihat pemberitaan di media, tampaknya itu lebih kepada persoalan pribadi Hasto.
Hasto Kristiyanto Sebut Miliki Video yang Berisi Dugaan Keburukan Pejabat Negara
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa ia memiliki sejumlah video yang dianggap memiliki daya ledak besar, salah satunya terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat negara. Pernyataan ini juga mendapat dukungan dari juru bicara PDIP, Guntur Romli, yang mengomentari situasi tersebut.
Menurut Guntur, apa yang diungkapkan oleh Hasto adalah respons terhadap tudingan-tudingan yang diarahkan kepadanya, termasuk setelah Hasto disebut sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan kata Guntur Jum’at 30 Desember 2024 kemarin kalau bahasa Jawanya, 'nabok nyilih tangan', menampar dengan tangan orang lain. Semua mengetahui bahwa proses seleksi dan pemilihan pimpinan KPK saat ini berlangsung di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jadi, pengaruh Presiden ke-7 RI itu masih sangat kuat.
Guntur juga menyebut bahwa salah satu video yang dimiliki Hasto berisi bukti dugaan kriminalisasi terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Didalam Video itu menunjukkan skandal besar, mungkin lebih besar dari Watergate di Amerika. Isinya adalah rekayasa hukum yang melibatkan aparat negara untuk menjatuhkan lawan politiknya.
Ia menambahkan bahwa Hasto telah lama menjaga sejumlah bukti yang menurutnya sensitif dan berpotensi membuka fakta-fakta penting tentang penyalahgunaan kekuasaan.
Bahkan kata Guntur, khusus untuk seorang mantan petinggi, Sekjen telah menjaga rahasia mereka selama lebih dari 23 tahun. terlebih semua bukti ada di tangannya.(*)