Putin Tanggapi Keputusan Ukraina Hentikan Transit Gas Rusia: Eropa Terancam?

PRESIDEN - Rusia Vladimar Putin. Foto : VOA Indonesia--
Radarlambar.bacakoran.co – Pemerintah Rusia, melalui pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, memberikan tanggapan tegas terkait langkah Ukraina yang memutus transit gas alam Rusia ke Eropa.
Menurut Zakharova, keputusan ini memberikan keuntungan besar bagi Amerika Serikat (AS), meskipun berdampak negatif bagi sekutu-sekutunya di Eropa.
Keputusan Kyiv untuk tidak memperpanjang kontrak dengan perusahaan energi Rusia, Gazprom, setelah akhir 2024, telah memutuskan aliran gas ke sejumlah negara Uni Eropa seperti Austria, Hungaria, dan Slovakia. Selain itu, Ukraina juga kehilangan pendapatan transit senilai hampir USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.
Zakharova menuding AS sebagai pihak yang paling diuntungkan dalam redistribusi pasar energi Eropa. Ia menyebut tindakan ini sebagai bagian dari strategi yang merugikan ekonomi negara-negara Eropa, termasuk Jerman.
"Amerika Serikat menjadi penerima manfaat utama, sementara negara-negara Eropa harus membayar harga mahal, seperti membeli gas alam cair (LNG) AS dengan biaya tinggi," ungkap Zakharova dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).
Zakharova juga menyoroti dampak jangka panjang keputusan Ukraina terhadap ekonomi Uni Eropa yang sebelumnya stabil. Menurutnya, langkah ini akan memperburuk kondisi ekonomi negara-negara Eropa yang kini harus beradaptasi dengan lonjakan harga energi.
Beberapa pemimpin Eropa, seperti Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, mengakui potensi dampak serius dari penghentian pasokan ini. Namun, di sisi lain, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski justru menyebutnya sebagai "kemenangan strategis" setelah perluasan NATO.
Langkah Ukraina ini pun dianggap sebagai peristiwa bersejarah yang membawa implikasi besar bagi perekonomian global dan hubungan geopolitik antarnegara. (*)