Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok

Program Makan Bergizi Gratis bakal dimulai pada Senin 6 Januari 2025. Program ini telah melalui tahap uji coba sejak Agustus 2024 di berbagai daerah dan bertujuan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Foto/net--

Radarlambar.bacakoranco -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan dimulai pada Senin, 6 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat Indonesia, terutama di kalangan siswa, ibu hamil, dan balita, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan mendukung kesejahteraan sosial.

Prabowo Subianto menjelaskan bahwa MBG merupakan langkah strategis untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan, yang juga menjadi fokus utama dalam agenda global, seperti yang dibahas dalam G20 di Brasil. Selain itu, program ini juga mencakup perbaikan dalam subsidi dan perlindungan sosial agar lebih tepat sasaran dan adil, serta untuk menjamin manfaatnya dapat dirasakan oleh kalangan masyarakat yang paling membutuhkan.

Meningkatkan Ekonomi Desa melalui Program MBG

Program ini tidak hanya berfokus pada kesehatan dan gizi, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan ekonomi di tingkat pedesaan dan daerah. Prabowo menegaskan bahwa program ini akan meningkatkan alokasi anggaran ke desa-desa, sehingga peredaran uang di desa akan meningkat hingga 800 persen. Sebelumnya, dana desa yang diterima sekitar Rp 1 miliar per desa per tahun, kini akan melonjak menjadi Rp 8 miliar per desa per tahun berkat program makan bergizi.

Anggaran untuk program ini diperkirakan mencapai Rp 71 triliun pada tahun 2025, dan pemerintah berencana melaksanakan program ini hingga 2029, dengan total penerima manfaat diperkirakan mencapai 82 juta orang.

Sasaran dan Penerima Manfaat

Pada pelaksanaan awal program ini, sekitar 3,2 juta hingga 3,3 juta siswa akan menerima manfaat makan bergizi gratis, yang akan dilaksanakan di lebih dari 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi di berbagai daerah. Makanan yang diberikan akan diperkirakan sebanyak 3.000 hingga 3.500 porsi per hari oleh setiap satuan pelayanan. Program ini juga akan meningkatkan jumlah penerima manfaat secara bertahap, dengan target 6 juta orang pada April-Juni 2025, dan diproyeksikan mencapai 15 juta penerima pada Juli-Agustus 2025.

Skema Penyaluran Makan Bergizi Gratis

Program MBG akan dilaksanakan melalui tiga skema penyaluran utama oleh Badan Gizi Nasional (BGN):

Dapur Pusat: Program ini akan membangun dapur yang dapat memenuhi kebutuhan gizi di tingkat pusat.
Dapur di Sekolah atau Pesantren: Dapur akan dibangun di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.
Pelayanan di Daerah Terpencil: Untuk daerah yang sulit dijangkau, makanan akan dikirim menggunakan paket vacuum dan akan dilakukan pengiriman secara rutin setiap satu minggu atau satu bulan.
Makanan Bergizi untuk Semua Jenjang Pendidikan

Program MBG akan mencakup pemberian makanan bagi anak-anak yang bersekolah, dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Untuk jenjang PAUD dan TK, makanan akan diberikan pada pagi hari, sementara untuk SD akan diberikan sebelum pukul 12.00 WIB, dan untuk SMP/SMA pada waktu makan siang. Menu yang disediakan akan disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan keadaan daerah masing-masing.

Dukungan dan Komitmen Pemerintah

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk kepala daerah, TNI, Polri, dan Kejaksaan Agung, untuk menyukseskan program ini. Gibran juga mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis ini sangat ditunggu oleh masyarakat, bahkan sebelum dirinya dilantik sebagai wakil presiden. Gibran juga menyebutkan bahwa petani lokal, ibu-ibu rumah tangga, serta PKK akan terlibat dalam pengadaan dan distribusi makanan ini, yang diperkirakan akan menggerakkan perekonomian daerah.

Anggaran dan Biaya Makanan

Pemberian makan bergizi akan dilakukan setiap hari untuk siswa yang terdaftar di program ini. Setiap siswa akan mendapatkan makanan dengan nilai Rp 10.000 per hari, yang tentunya sudah mempertimbangkan angka kecukupan gizi yang dibutuhkan. Pemerintah berharap dengan adanya program ini, selain meningkatkan kesehatan masyarakat, juga dapat mendukung ekonomi lokal dan memperkuat keadilan sosial.

Dengan program ini, pemerintah berharap dapat memperbaiki sistem distribusi gizi di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah-daerah yang lebih terpencil dan kurang terlayani. (*)





Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan