Effendi Simbolon Sebut Megawati Perlu Mundur, PDIP Sebut Itu Hasil Pertemuan dengan Jokowi
Effendi Simbolong.//Foto:dok/net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon, mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, harus mundur setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka. Menanggapi pernyataan itu, juru bicara PDIP, Guntur Romli, menduga bahwa opini Effendi Simbolon adalah hasil pertemuan antara dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Guntur Romli kepada wartawan Rabu 8 Januari 2025 kemarin mengatakan, Effendi Simbolon baru saja bertemu dengan Jokowi, sehingga dirinya menduga hal itu merupakan hasil dari pertemuan mereka berdua, mengingat keduanya sama-sama pernah menjadi bagian dari PDIP.
Guntur juga mengaitkan pernyataan Effendi dengan pidato Megawati pada 12 Desember 2024, di mana Megawati menyatakan bahwa ada pihak yang berusaha mengacak-acak PDIP. Menurut Guntur, pandangan Effendi Simbolon justru memperkuat pernyataan tersebut.
Sehingga, apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati pada 12 Desember lalu terbukti benar, bahwa memang ada yang ingin mengacaukan partainya.
Lebih lanjut, Guntur menganggap pernyataan Effendi Simbolon semakin meyakinkan pihaknya bahwa penetapan tersangka terhadap Hasto merupakan sebuah agenda politik yang bertujuan untuk menekan Megawati agar mundur.
Dikatakannya, kini pihaknyyai semakin yakin bahwa penetapan tersangka terhadap Sekjen Hasto Kristiyanto adalah bagian dari 'orderan politik' yang dimaksudkan untuk menekan Megawati agar mundur dari Ketua Umum PDIP.
Effendi Simbolon Soroti Krisis yang Dihadapi PDIP
Sebelumnya, Effendi Simbolon juga turut menanggapi status tersangka yang disematkan oleh KPK kepada Hasto Kristiyanto. Ia mengungkapkan rasa keprihatinannya atas masalah hukum yang kini menimpa PDIP, sebuah partai yang pernah ia bela.
Effendi Simbolon usai menghadiri acara di Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta, Rabu 8 Januari 2025 kemarin mengaku dirinya sangat prihatin, bahkan menurutnya itu adalah masalah besar bagi partai yang dulu dirinya turut perjuangkan.
Menurut Effendi, PDIP perlu melakukan evaluasi menyeluruh setelah penetapan tersangka terhadap Hasto. Ia menyatakan bahwa sebelumnya tidak ada kader PDIP yang menduduki jabatan strategis yang terlibat dalam kasus hukum seperti ini.
Effendi juga menilai bahwa evaluasi tersebut harus mencakup posisi Ketua Umum PDIP. Ia menegaskan pentingnya adanya pembaharuan dalam kepengurusan partai.
Ditegaskannya, harus ada pembaharuan total, mulai dari struktur kepengurusan, bahkan mungkin sampai ke posisi ketua umumnya. Sebab sudah saatnya ada perubahan yang besar didalam tubuh PDIP.
Pernyataan dari Effendi Simbolon mengenai mundurnya Megawati Soekarnoputri dan perlunya pembaharuan besar dalam PDIP menjadi sorotan di tengah ketegangan yang muncul akibat status tersangka yang diterima oleh Hasto Kristiyanto. Sementara itu, PDIP menanggapi tuduhan tersebut dengan mengaitkannya pada pertemuan antara Effendi dan Presiden Jokowi.(*)