Dugaan Kemunculan Harimau, Warga Pekon Way Redak Resah

TIM Satgas Satwa Liar saat melakukan ground check lokasi pengecekan dugaan jejak tapak harimau sumatera di pekon Way Redak, Kecamatan Pesisir Tengah. Foto Dok--

PESISIR TENGAH – Masyarakat Pekon Way Redak, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), dibuat resah dengan  kemunculan harimau sumatera yang diduga berkeliaran di wilayah perkebunan warga setempat. Lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi ancaman terhadap keselamatan manusia dan hewan ternak. Keresahan warga mulai mencuat sejak Kamis malam, 16 Januari 2025 lalu.

Salah seorang warga, Supriyadi, mengatakan saat itu dia mendengar kegaduhan dari kandang sapinya, dimana sapi miliknya itu memberontak di kandang saat malam itu. Saat itu dirinya langsung melihat ke kandang ternaknya dan tidak menemukan tanda apa-apa.

“Awalnya saya kira hanya gangguan biasa. Tapi, dua hari berselang, tepatnya pada Sabtu, 18 Januari 2025, jejak kaki yang diduga telapak kaki harimau ditemukan di kebun milik Jumari,” katanya, Rabu, 22 Januari 2025. 

Menurut Supriyadi, keberadaan jejak itu menambah keresahan warga yang khawatir akan keselamatan mereka, terutama karena lokasi perkebunan itu cukup dekat dengan rumah penduduk. Kondisi ini membuat warga tidak tenang, apalagi jika harimau itu benar-benar memasuki pemukiman atau menyerang ternak warga.

“Masyarakat setempat saat ini sangat resah dengan dugaan kemunculan harimau diwilayah ini,” jelasnya. 

Menanggapi laporan masyarakat, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P., M.M., menyampaikan bahwa pihaknya langsung turun tangan untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Tim kami telah melakukan pemeriksaan lapangan dan menemukan tanda-tanda sekunder yang mengindikasikan keberadaan harimau sumatera,” katanya.

Menurutnya, jejak yang ditemukan sesuai dengan karakteristik tapak harimau. Untuk memastikan laporan dan memitigasi potensi konflik antara manusia dan satwa liar, tim satuan tugas (satgas) segera melaporkan temuan tersebut ke posko satgas. Langkah selanjutnya adalah melakukan survei lebih mendalam di lokasi yang dilaporkan warga guna menentukan langkah penanganan yang tepat.

“Kemunculan harimau sumatera ini menjadi perhatian serius, mengingat satwa tersebut termasuk spesies yang dilindungi dan terancam punah. Kita tentu akan terus menindaklkanjuti terkait dengan persoalan konflik antara manusia dengan harimau diwilayah ini,” pungkasnya. *

Tag
Share