Lapor Pak! Kawanan Gajah Liar Semakin Dekati Permukiman Warga
Salah satu gubuk warga yang di rusak oleh kawanan gajah liar diwilayah Kecamatan Pesisir Selatan. Foto dok --
PESISIR SELATAN – Rombonga gajah liar yang sebelumnya sempat merusak belasan gubuk dan juga tanaman dilahan perkebunan warga di Pemangku Way Andop Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Kini semakin meresahkan masyarakat diwilayah tersebut.
Pasalnya, rombongan gajah liar itu kini bergerak diwilayah Siring Lom wilayah Pemangku Kupang Ulu Pekon Marang, bahkan sudah hampir mendekati kawasan permukiman warga, sehingga kondisi tersebut jelas mengkhawatirkan masyarakat setempat.
Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, S.Pd, M.M., mengatakan,kini kondi keberadaan kawanan gajah liar itu semakin parah, dan semakin mendekati pemukiman warga. Bahkan, informasi dari pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) maupun masyarakat setempat ada beberapa gubuk warga dilahan perkebunan diwilayah Pemangku Kupang Ulu tersebut yang kembali dirusak oleh rombongan gajah liar tersebut.
“Saat ini tim gabungan bersama warga juga masih berupaya untuk melakukan blokade, baik di wilayah Way Andop maupun di wilayah Kupang Ulu Pekon Marang,” katanya, Kamis, 28 Desember 2023.
Dijelaskannya, sebelumnya juga pihaknya telah mendapat informasi bahwa ada warga yang sempat dihadang oleh kawanan gajah liar tersebut saat hendak pulang dari kebun dengan membawa bberapa hasil panennya menggunakan sepeda motor. Kondisi itu jelas semakin mengkhawatirkan masyarakat, karena itu pihaknya meminta kepada semua pihak terkait untuk dapat mencarikan solusi agar rombongan gajah liar itu bisa kembali masuk ke kawasan hutan TNBBS dan menjauhi wilayah perkebunan warga di Pekon Marang tersebut.
“Mengingat saat ini rombongan gajah liar itu sudah mulai mendekati pemukiman warga. Jika tidak ada penanganan maksimal tentu ini akan mengancam keselamatan masyarakat. Sebelumnya kita juga sudah bersurat ke Pemkab Pesbar agar dapat mensiagakan tim satuan tugas (satgas),” jelasnya.
Seperti diberitakan, setidaknya terdapat 11 gubuk warga di lahan perkebunan tepatnya di Pemangku Way Andop, Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) atau sekitar 500 meter dari Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan sekitar tiga Kilometer (Km) dari kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dirusak rombongan gajah liar, Sabtu 23 Desember 2023.
Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, mengatakan, kawanan gajah liar yang sempat merusak gubuk dan tanaman dilahan perkebunan warga di Pekon Marang itu merupakan kelompok gajah liar yang sebelumnya berada di wilayah Panji Wayang Pekon Ulok Mukti Kecamatan Ngambur. Kini rombongan gajah liar itu bergeser ke wilayah kawasan hutan di Pekon Marang.
“Hal ini jelas mengkhawatirkan masyarakat terutama penggarap lahan perkebunan di Pemangku Way Andop, meski jaraknya jauh dari Pemukiman warga,” katanya, Senin 25 Desember 2023.
Dijelaskannya, berdasarkan informasi dari pihak TNBBS bahwa rombongan gajah liar itu kalipertama berada di lahan masyarakat sejak Senin 18 Desember 2023 malam, dan melintas di kebun warga Pemangku Way Andop Pekon Marang atasnama Trimo, Budi, Tukino, dan Mat Ridwan. Kemudian, Selasa, 19 Desember 2023, pihak TNBBS berkoordinasi dengan aparatur Pekon Marang dilanjutkan blokade.
“Blokade itu dilakukan bersama masyarakat di empat akses gajah itu dilahan perkebunan milik Budi, Sodikin, dan jalan Ujung Pandang serta Umbulan Simpang Lima atau di seberang sungai Ngambur,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Mirton, Rabu, 20 Desember 2023 dilakukan penggiringan dan gajah berhasil masuk ke dalam kawasan TNBBS di daerah Kubu Banir. Penghalauan dipimpin oleh pihak TNBBS (Mahout dan resort Biha) melibatkan WCS dan masyarakat. Tapi, Kamis, 21 Desember 2023 sore, rombongan gajah itu keluar kembali menuju lahan warga, dan saat malam harinya dilakukan penggiringan kembali masuk ke kawasan hutan.
“Pada Jumat, 22 Desember 2023, tepat sore hari rombongan gajah itu kembali keluar menuju lahan warga dan dilakukan penggiringan kembali,” katanya.
Kemudian, kata dia, Sabtu, 23 Desember 2023, kembali dilakukan observasi keberadaan gajah untuk selanjutnya dilakukan penjagaan (blokade), hingga kini masih dilakukan penjagaan oleh tim dari berbagai pihak terkait, dengan harapan rombongan gajah liar yang terpantau sekitar 16 ekor gajah itu tidak lagi masuk kelahan perkebunan warga. Karena selain merusakan gubuk warga rombongan gajah liar itu merusak tanaman perkebunan seperti tanaman sawit, pisang, dan kelapa.