Sri Mulyani Akui 2024 Bukan Tahun Mudah
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Dok--
Radarlambar.bacakoran.co – Tahun 2024 menjadi periode yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Penerimaan negara mengalami tekanan akibat melemahnya harga-harga komoditas ekspor unggulan. Dampaknya, realisasi penerimaan pajak tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam APBN 2024, dengan capaian yang lebih rendah dibandingkan proyeksi awal.
Meskipun demikian, pertumbuhan penerimaan negara masih menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain faktor harga komoditas yang melemah, sejumlah tantangan eksternal juga turut memperburuk kondisi ekonomi. Konflik geopolitik di berbagai belahan dunia menyebabkan gangguan rantai pasok, yang pada akhirnya berdampak pada stabilitas ekonomi domestik. Di sisi lain, kebijakan moneter ketat yang diterapkan oleh bank-bank sentral dunia, terutama The Fed, dengan mempertahankan suku bunga tinggi, semakin memperlambat investasi dan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat, seperti fenomena DeepSeek, juga menjadi tantangan tersendiri bagi dunia usaha dan ketenagakerjaan. Disrupsi teknologi ini berpotensi mengubah struktur ekonomi secara signifikan, mempengaruhi pola kerja, serta menciptakan ketidakpastian dalam berbagai sektor industri.
Dalam menghadapi kondisi ini, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan APBN agar tetap sehat dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa langkah strategis yang diterapkan mencakup penguatan sektor pajak dan reformasi fiskal guna meningkatkan kepatuhan serta efektivitas penerimaan negara. Selain itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan belanja produktif di sektor infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, berbagai program perlindungan sosial terus diperkuat, termasuk pemberian subsidi dan bantuan sosial kepada kelompok rentan. Dengan strategi yang tepat, diharapkan perekonomian Indonesia dapat bertahan dan berkembang lebih baik di tahun-tahun mendatang, meskipun tantangan global masih membayangi. *