Sejarah dan Makna Monpera Balikpapan, Penuh Kisah Heroik

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) yang terletak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, adalah salah satu situs bersejarah yang memiliki makna mendalam bagi perjuangan rakyat Indonesia. 

Awalnya, pada tahun 1983, monumen ini berupa patung prajurit Dayak yang terbuat dari kayu ulin dan memegang bendera di depan kolam ikan mujair.

Seiring waktu, patung tersebut digantikan dengan patung perunggu yang menggambarkan tiga sosok semangat yang sedang mendirikan bendera Merah Putih. 

Monumen ini secara resmi diresmikan pada 16 November 1995 oleh Panglima ABRI, Feisal Tanjung.

Monpera didirikan untuk mengenang dua peristiwa penting dalam sejarah Balikpapan. 

Pertama, adalah perjuangan rakyat Balikpapan dalam menghalau pasukan Belanda yang hendak mendarat di Pantai Klandasan Ilir. 

Pertempuran ini mengakibatkan jatuhnya banyak korban dari pihak rakyat maupun Belanda. 

Kedua, peristiwa pembantaian oleh tentara Jepang terhadap serdadu Belanda dalam upaya merebut sumur Mathilda.

Meskipun pasukan Jepang berhasil mengalahkan Belanda, rakyat Balikpapan akhirnya berhasil merebut kembali sumur tersebut. 

Monumen ini menggambarkan perlawanan dan semangat perjuangan tersebut melalui patung prajurit yang tengah mendirikan bendera Merah Putih.

Monumen ini juga memiliki kaitan dengan Peristiwa Merah Putih Sanga-sanga, yang diperingati setiap tanggal 27 Januari. 

Pada 1947, perjuangan rakyat Sanga-sanga yang melawan penjajahan Belanda menghasilkan kemenangan dengan turunnya bendera Belanda dan penggantian dengan bendera Merah Putih. 

Peringatan tahunan ini menjadi bukti keberanian dan semangat juang masyarakat dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Sebagai bagian dari upaya pengembangan dan peningkatan wisata sejarah, Monpera kini dilengkapi dengan ruang diorama yang menggambarkan kisah perjuangan kemerdekaan Balikpapan, serta panggung terbuka untuk pertunjukan seni.