60 Rumah dan Fasilitas Pemerintah Rusak Akibat Puting Beliung di Bandarlampung

ANGIN puting beliung dan angin kencang melanda beberapa kecamatan di Kota Bandarlampung, mengakibatkan kerusakan besar. Foto Dok --

Radarlambar.bacakoran.co - Pada Selasa, 4 Februari 2025, angin puting beliung dan angin kencang melanda beberapa kecamatan di Kota Bandarlampung, mengakibatkan kerusakan besar. Sebanyak 60 rumah dan 26 pohon tumbang tercatat sebagai dampak langsung dari peristiwa tersebut. 

Dari total 60 rumah yang terdampak, sekitar 30 di antaranya berada di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, sementara sisanya tersebar di berbagai kecamatan, termasuk rumah mantan Rektor Universitas Lampung, Prof. Sugeng P. Haryanto.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang meninjau lokasi kejadian, menyampaikan rasa prihatin atas musibah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tim tanggap darurat sudah dikerahkan sejak hari sebelumnya untuk membantu warga yang terdampak. 

“Beberapa daerah mengalami kerusakan parah, ada juga yang ringan. Pohon tumbang sempat menutup beberapa ruas jalan, menghambat arus lalu lintas, dan menimpa kendaraan warga. Namun, tim BPBD dan Damkarmat telah melakukan evakuasi,” ujarnya. Wali Kota juga menyatakan bahwa bantuan akan diberikan kepada korban, disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang dialami.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi, menginformasikan bahwa selain rumah yang rusak ringan hingga berat, 26 pohon tumbang tercatat di 11 kecamatan. 

Kecamatan Kemiling menjadi wilayah paling terdampak dengan enam kejadian pohon tumbang. Beberapa kecamatan lain seperti Way Halim, Sukarame, dan Tanjung Senang juga tercatat mengalami pohon tumbang dalam jumlah signifikan.

Kerusakan tidak hanya terjadi pada rumah warga, tetapi juga fasilitas publik. Salah satunya adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Pemkot Bandar Lampung, di mana atap kanopi roboh dan menimpa enam unit mobil pemadam kebakaran. Selain itu, sebuah GOR di Langkapura juga rusak parah akibat peristiwa ini.

Sebagai respons atas kejadian ini, pemerintah kota berencana memberikan bantuan finansial kepada korban, dengan nominal yang bervariasi, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 30 juta, tergantung pada tingkat kerusakan yang dialami masing-masing rumah. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan