Berikut Komponen dan Cara Kerja Sistem Imun

Reporter: Apriyanti |

Editor: Budi Setiawan |

Jumat , 07 Feb 2025 - 15:50

Sistem imun adalah pertahanan utama tubuh dalam melawan berbagai infeksi dan ancaman penyakit.Foto freepik--

berikut komponen dan cara kerja sistem imun                            radarlambar.bacakoran.co - sistem imun adalah jaringan pertahanan tubuh yang sangat vital dalam melawan berbagai ancaman kesehatan seperti infeksi oleh virus, bakteri, jamur dan zat asing lainnya.
berbagai komponen dalam sistem imun bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mengatasi patogen yang menyerang tubuh. berikut komponen-komponen sistem imun dan cara kerjanya;
1. sel-sel imun.
- leukosit (sel darah putih): sel-sel imun utama yang terlibat dalam pertahanan tubuh, di antaranya:
- neutrofil: merupakan garis pertahanan pertama dalam menghadapi infeksi bakteri. sel ini akan menelan dan menghancurkan patogen melalui proses fagositosis.
- limfosit: terdiri dari dua tipe utama:
- limfosit b: bertanggung jawab untuk menghasilkan antibodi yang menargetkan patogen tertentu.
- limfosit t: terdiri dari dua subtipe, yaitu t helper yang mendukung aktivasi sel b, dan t sitotoksik yang secara langsung menyerang sel terinfeksi.
- monosit: berfungsi sebagai fagosit, dan dapat berkembang menjadi makrofag yang lebih besar yang membantu dalam penghancuran patogen.
- eosinofil dan basofil: sel-sel ini terlibat dalam respon terhadap infeksi parasit dan reaksi alergi.
 
2. antibodi antibodi adalah protein yang diproduksi oleh limfosit b untuk mengenali dan mengikat patogen tertentu. dengan cara ini, antibodi menandai patogen untuk dihancurkan oleh sel-sel imun lainnya, atau mencegah patogen memasuki sel tubuh.
 
3. sistem komplemen sistem komplemen terdiri dari sejumlah protein yang beredar dalam darah dan berperan membantu antibodi dalam melawan patogen. protein ini berfungsi membentuk kompleks yang dapat menghancurkan patogen langsung atau merangsang proses peradangan untuk menarik sel imun ke lokasi infeksi.
 
4. organ imun organ-organ dalam tubuh yang mendukung sistem imun meliputi;
- sumsum tulang: tempat utama produksi sel darah termasuk sel-sel imun.
- thymus: tempat pematangan limfosit t, di mana sel-sel t dilatih untuk membedakan antara sel tubuh yang sehat dan patogen.
- kelenjar getah bening: berfungsi menyaring patogen dalam cairan tubuh dan sebagai tempat bertemunya berbagai sel imun.
- limpa: menyaring darah dan menangkap patogen yang beredar untuk dihancurkan oleh sel imun.
 
5. sitokin sitokin adalah molekul sinyal yang digunakan sel-sel imun untuk berkomunikasi dan mengkoordinasikan respon imun. mereka memainkan peran penting dalam mengatur berbagai aspek dari respons tubuh terhadap infeksi.
 
cara kerja sistem imun
sistem imun melibatkan dua jenis respons utama: imun bawaan dan imun adaptif.
1. respons imun bawaan ini adalah respons pertama yang terjadi ketika tubuh terpapar patogen. sistem imun bawaan tidak membedakan jenis patogen secara spesifik, namun berfungsi secara umum untuk melawan berbagai ancaman. komponen-komponen utama dari sistem imun bawaan meliputi:
- barier fisik dan kimia: kulit dan selaput lendir berfungsi sebagai penghalang pertama. selain itu, tubuh juga memiliki zat kimia dalam cairan tubuh, seperti air mata, yang dapat membunuh mikroorganisme.
- sel imun bawaan: seperti neutrofil dan makrofag yang menangkap dan menghancurkan patogen melalui fagositosis serta memulai proses peradangan untuk menarik lebih banyak sel imun ke lokasi infeksi.
 
2. respons imun adaptif 
jika patogen berhasil melewati sistem imun bawaan, sistem imun adaptif akan bekerja. imun adaptif lebih spesifik dalam menyerang patogen dan memiliki memori, sehingga tubuh dapat memberikan respons lebih cepat saat terpapar patogen yang sama di masa depan. komponen-komponen dalam respons imun adaptif termasuk:
- limfosit b dan antibodi: setelah patogen dikenali, limfosit b memproduksi antibodi spesifik yang dapat menetralkan patogen, menandainya untuk dihancurkan oleh sel imun lainnya, atau mencegah patogen menginfeksi sel tubuh.
- limfosit t: limfosit t helper membantu mengaktifkan sel b dan sel-sel imun lainnya, sedangkan limfosit t sitotoksik menghancurkan sel-sel yang terinfeksi oleh virus atau sel kanker.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Sabtu, 8 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan