Pangeran Karim Aga Khan IV Wafat, Akan Dimakamkan di Mesir
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/a08c4e031b3a20ecb5ed3d5c83985d2a.jpg)
Pangeran Karim Aga Khan IV Wafat, Akan Dimakamkan di Mesir. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Pangeran Karim Al-Hussaini Aga Khan IV, pemimpin spiritual komunitas Muslim Ismailiyah, meninggal pada hari Selasa di Lisbon pada usia 88 tahun. Setelah hampir tujuh dekade memimpin komunitas Ismaili, Pangeran Karim yang dikenal dengan karyanya di bidang pembangunan dan filantropi akan dimakamkan di Mesir pada hari Minggu, 9 Februari 2025.
Upacara pemakaman akan dimulai pada Sabtu, 8 Februari, di Pusat Ismaili di Lisbon, dihadiri oleh para pemimpin masyarakat, pejabat pemerintah Portugal, dan tamu asing. Setelah itu, Pangeran Karim akan dimakamkan dalam upacara pribadi di Aswan, Mesir, sesuai dengan tradisi keluarga.
Aga Khan IV adalah keturunan langsung dari Nabi Muhammad, menurut keyakinan komunitas Ismailiyah. Ia memimpin lebih dari 15 juta orang Ismaili di seluruh dunia, dan melalui Jaringan Pembangunan Aga Khan (AKDN), ia mengembangkan berbagai proyek pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup di beberapa wilayah termiskin di dunia, termasuk di Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika sub-Sahara.
Selain terkenal karena kontribusinya dalam pembangunan sosial dan ekonomi, Aga Khan IV juga dikenal sebagai penggemar balap kuda dan pengembang kuda ras murni. Keluarganya juga memiliki kesuksesan besar dalam dunia balap internasional.
Pangeran Karim Aga Khan IV lahir pada 13 Desember 1936 di Jenewa, Swiss, dan menghabiskan masa kecilnya di Nairobi, Kenya. Ia menjadi pemimpin spiritual komunitas Ismailiyah pada usia 20 tahun setelah kakeknya, Sir Sultan Mahomed Shah Aga Khan, meninggal pada tahun 1957. Pangeran Karim dikenal sebagai pembela nilai-nilai budaya Islam dan menjembatani hubungan antara dunia Muslim dan Barat.
Putranya, Pangeran Rahim Al-Hussaini, telah dinobatkan sebagai Imam ke-50 komunitas Ismailiyah dan akan melanjutkan kepemimpinan spiritual yang telah ditinggalkan oleh ayahnya.
Selain fokus pada kegiatan pembangunan melalui AKDN, Aga Khan IV dikenal memiliki gaya hidup mewah dan memiliki berbagai aset pribadi, termasuk jet pribadi dan pulau di Bahama. Meskipun memiliki kehidupan pribadi yang mewah, ia lebih dikenal sebagai tokoh yang berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat global.