Warga Muarajaya I Keluhkan Layanan PLN
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/38adf36b21019e3a337f3ee431b523fb.jpg)
MESKI bukan ahlinya warga Pekon Muarajaya I Kecamatan Kebuntebu nekad perbaiki jaringan listrik PLN yang bekum terpasang di tiang. -Foto Dok---
KEBUNTEBU – Pelanggan PT. Perusahaan Listrik negara (PLN) di Pekon Muarajaya I, Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), merasa dianaktirikan. Pasalnya, setiap kali terjadi kerusakan, warga harus melakukan perbaikan sendiri dengan risiko tinggi.
Peratin setempat, Subarkat, mengaku sering menjadi sasaran keluhan warga setiap kali terjadi gangguan listrik. Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya tiang listrik, sehingga kabel induk hanya disematkan di atas pepohonan.
Kondisi ini kerap menyebabkan pemadaman listrik (byarpet) serta kekurangan daya yang mengganggu aktivitas warga.
Seperti yang terjadi pada Jumat (7/2/2025), Subarkat mengaku kewalahan menerima banyak pesan WhatsApp dari pelanggan yang meminta bantuan untuk mengatasi pemadaman listrik akibat gangguan teknis.
"Kami di pekon ini bukan ahlinya dalam menangani masalah listrik, tetapi warga selalu meminta solusi kepada kami karena tidak tahu harus melapor ke siapa," ujarnya.
Menurut Subarkat, sebagian jaringan listrik di pekon tersebut memang sudah memiliki tiang, tetapi anehnya selama dua tahun terakhir tiang tersebut tidak digunakan untuk pemasangan kabel. "Pihak PLN beralasan bahwa itu bukan tanggung jawab mereka, sehingga tiang hanya berdiri tanpa fungsi," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa sekitar delapan tahun lalu pernah ada aktivitas pemasangan jaringan listrik baru oleh petugas.
Namun, saat itu tidak ada koordinasi dengan pihak pekon, meskipun proposal pemasangan awalnya diajukan oleh warga melalui pemerintah pekon.
Akibatnya, ketika terjadi gangguan listrik, masyarakat kebingungan harus melapor ke siapa, karena dalam pemasangan jaringan tersebut diduga melibatkan pihak ketiga atau biro yang tidak diketahui pekon.
Dengan kondisi ini, Subarkat dan warga berharap PLN segera turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. "Kami berharap PLN sebagai pemegang kewenangan penuh dalam urusan listrik negara bisa bertanggung jawab atas kondisi ini.
Jangan sampai warga dibiarkan menanggung sendiri risiko perbaikan, dan tiang listrik yang sudah dipasang pun seharusnya digunakan sebagaimana mestinya," tegasnya.
Warga pun mendesak agar PLN tidak lepas tangan dan segera melakukan perbaikan agar kejadian pemadaman listrik yang terus berulang ini tidak lagi terjadi.
Jika dibiarkan, bukan hanya aktivitas warga yang terganggu, tetapi juga bisa berpotensi menimbulkan bahaya akibat perbaikan listrik yang dilakukan secara mandiri tanpa keahlian yang memadai. (rinto/nopri)