Harga GKP Tingkat Petani Stabil, Tapi Beras di Sejumlah Pasar Naik
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/50b106f7cd054a65f389f763180bab45.jpg)
DKPP Pesisir Barat catat harga gabah kering panen ditingkat petani masih stabil. Foto Dok.--
PESISIR TENGAH - Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) masih bertahan di kisaran Rp5.400 hingga Rp5.600 per kilogram.
Stabilnya harga gabah ini memberikan kepastian bagi para petani dalam menjual hasil panennya. Namun, di sisi lain harga beras di pasaran mulai mengalami kenaikan meski dalam jumlah yang tidak terlalu signifikan.
Kabid Ketersediaan Pangan, Redi Destian, mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, kenaikan harga beras itu diperkirakan terjadi karena belum banyak petani yang memasuki masa panen. Hal ini menyebabkan pasokan beras di pasaran berkurang sehingga harga mengalami kenaikan. Saat ini, harga beras meningkat sekitar Rp500 per kilogram dari harga sebelumnya Rp13.000 menjadi Rp13.500 per kilogram.
“Kenaikan harga beras ini masih dalam batas wajar dan terjadi setiap tahun, terutama menjelang musim panen,” katanya.
Sementara itu, lanjutnya, harga gabah di tingkat petani masih stabil di kisaran Rp5.400 hingga Rp5.600 per kilogram, meski ada kemungkinan terjadi sedikit kenaikan di beberapa wilayah. Kondisi harga beras di pasaran memang selalu mengikuti siklus panen. Biasanya, saat memasuki musim panen raya, harga beras akan kembali turun dan stabil.
“Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pasokan beras yang tersedia di pasar, sehingga harga dapat kembali ke titik normal,” ujarnya.
Masih kata dia, kondisi ini terjadi setiap tahun. Sebelum musim panen, harga beras cenderung naik karena stok di pasaran berkurang. Namun, setelah panen tiba, harga beras akan kembali turun karena pasokan melimpah. Harga GKP memiliki peran penting dalam menentukan harga beras di pasaran. Jika harga gabah tetap stabil, maka diharapkan harga beras juga tidak mengalami lonjakan yang terlalu tinggi.
“Karena itu, kita terus memantau perkembangan harga di lapangan agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam menjaga kestabilan harga pangan di wilayah Pesbar,” jelasnya.
Sementara itu, masih kata Redi, para petani berharap harga GKP tetap berada dalam kisaran yang menguntungkan bagi mereka. Sebab, jika harga gabah turun terlalu drastis, mereka bisa mengalami kerugian, terutama dalam menutupi biaya produksi. Namun, disisi lain konsumen juga berharap harga beras tidak terus mengalami kenaikan yang signifikan agar tetap terjangkau oleh masyarakat luas.
“Pemkab Pesbar melalui DKPP setempat terus berupaya menjaga keseimbangan antara harga gabah dan harga beras, sehingga petani dan konsumen tetap mendapatkan manfaat yang optimal,” pungkasnya. *