Perusahaan AS Akan Berinvestasi Panas Bumi di RI Hingga Rp 16 Triliun
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/bba1ced5d52abdad9f583c20824bb101.jpeg)
Presiden Direktur Ormat Geothermal Indonesia Dion Murdiono. -Foto-net.--
Radarlambar.bacakoran.co – PT Ormat Geothermal Indonesia, anak perusahaan Ormat Technologies yang berbasis di Amerika Serikat, mengumumkan rencana investasi jangka panjang sebesar US$ 1 mil-iar atau sekitar Rp 16,2 triliun hingga tahun 2030. Investasi besar ini bertujuan untuk memperluas pengembangan proyek panas bumi yang telah dimulai sejak perusahaan ini beroperasi di Indonesia sepuluh tahun lalu.
Sejak pertama kali hadir di Indonesia, Ormat telah mengucurkan dana sekitar US$ 250 juta atau sekitar Rp 4 triliun untuk mengembangkan sejumlah proyek panas bumi. Dengan rencana penambahan inves-tasi yang signifikan dalam lima tahun ke depan, perusahaan ini menargetkan total investasi sebesar US$ 1 miliar pada 2030. Hal ini menjadikan Ormat sebagai salah satu pemain besar dalam pengem-bangan energi terbarukan di Indonesia, terutama sektor panas bumi yang terus berkembang pesat.
Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan ca-dangan energi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemerintah Indonesia sendiri telah menetap-kan energi terbarukan, termasuk panas bumi, sebagai bagian penting dari bauran energi nasional. Po-tensi besar inilah yang menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik bagi investor asing, termasuk Ormat.
Menurut Presiden Direktur Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono, Indonesia merupakan salah satu lokasi investasi terbaik bagi proyek panas bumi, berkat beberapa faktor penting. Selain potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga menawarkan kebijakan tarif yang kompetitif serta insentif bagi investor asing. Kebijakan ini memberikan keyakinan bagi Ormat dan perusahaan se-jenisnya untuk memperluas investasi mereka di sektor energi panas bumi.
Ormat juga memuji dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian En-ergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), yang telah berperan besar dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi sektor panas bumi.
Menurut Dion, pemerintah Indonesia tidak hanya memberikan kemudahan dalam hal regulasi, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan.
Meski demikian, Ormat menyadari bahwa masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal kebijakan insentif yang lebih menarik bagi perusahaan asing. Insentif tambahan diharapkan dapat mempercepat aliran investasi dan meningkatkan daya saing sektor panas bumi Indonesia di kan-cah internasional.
Salah satu proyek besar yang dikembangkan oleh Ormat di Indonesia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla yang terletak di Sumatera Utara. Proyek ini memiliki kapasitas total 330 MW (3 x 110 MW), dan saat ini merupakan salah satu PLTP terbesar di dunia. Dalam konsorsium yang men-goperasikan PLTP Sarulla, Ormat memegang saham sebesar 12,75%, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Medco, Itochu, Kyushu, dan Inpex.
PLTP Sarulla diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam upaya Indonesia mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan. Dengan kontribusi besar dari proyek ini, Ormat berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan energi di Indonesia, serta mem-berikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, termasuk menciptakan lapangan kerja dan mening-katkan ketahanan energi nasional.
Ormat juga mengungkapkan bahwa selain fokus pada proyek-proyek besar, pihaknya juga berkomit-men untuk mengembangkan teknologi yang lebih efisien dalam menghasilkan energi panas bumi. Ino-vasi teknologi yang terus berkembang diyakini akan semakin memperkuat daya saing Indonesia di sektor energi terbarukan global.
Di tengah upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim, Indonesia memiliki peran penting dalam transisi energi terbarukan. Ormat, dengan investasi yang semakin besar, berharap dapat mem-berikan kontribusi signifikan dalam transisi tersebut. Seiring dengan kebijakan pemerintah yang men-dukung pengembangan energi terbarukan, Ormat yakin bahwa sektor panas bumi akan terus tumbuh dan berkembang pesat.
Dalam jangka panjang, Ormat berharap bahwa energi panas bumi dapat menjadi salah satu pilar utama dalam bauran energi Indonesia, sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mencapai target bauran en-ergi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Dengan investasi yang terus berkembang dan dukungan dari berbagai pihak, Ormat berharap dapat berperan aktif dalam memastikan bahwa Indonesia mem-iliki sumber energi yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.(*/edi)