Harga GKG Tingkat Petani Masih Tinggi

--

BALIKBUKIT - Akibat adanya penurunan hasil panen hingga 75 persen menyebabkan harga jual Gabah Kering Giling (GKG) di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat masih cukup tinggi.

Bahkan kenaikan harga jual GKG melonjak hingga sekitar 80 persen dibandingkan dengan harga sebelumnya.

Yusrizal, salah seorang petani di Pekon Gunung Ratu Kecamatan BNS mengatakan, saat ini harga jual GKG mencapai Rp740 per kuintal, sementara pada masa panen raya sebelumnya hanya Rp400 ribu per kuintal.

”Harga jual GKG masih mahal, namun sesuai dengan hasil panen petani yang tidak seberapa, karena dampak kemarau yang terjadi menyebabkan petani merugi di segi produksi hingga 75 persen dibandingkan dengan panen raya sebelumnya," ungkapnya.

Meski terjadi kenaikan yang siginifikan, kata dia, namun tidak serta merta menguntungkan petani, mengingat hasil panen yang anjlok dan banyak sawah yang mengalami gagal panen, akibat kekeringan yang terjadi.

”Walaupun harganya mahal, tetapi kan masalahnya hasil panen anjlok, jadi tidak terlalu menguntungkan dengan harga jual saat ini," kata dia.

Sementara itu, Iwan salah seorang petani lainnya mengatakan, untuk harga jual beras di wilayah itu saat ini Rp12 ribu perkilogram, untuk harga jual dari tingkat petani sendiri Rp11 ribu hingga Rp11.500 perkilogram.

”Harga jual beras biasanya Rp9000 perkilogram sekarang mengalami kenaikan yang signifikan, tetapi kebanyakan petani di wilayah Suoh dan BNS ini menjual beras dengan berupa GKG," pungkasnya. (nopri/lusiana)

 

Tag
Share