Hizbullah: Peran, Sejarah, dan Pengaruhnya di Timur Tengah

ilustrasi/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Hizbullah adalah kelompok politik dan militer yang memiliki peran penting dalam dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah. Berbasis di Lebanon, Hizbullah didirikan pada awal 1980-an dengan dukungan dari Iran, dan sejak itu berkembang menjadi salah satu kekuatan utama yang memengaruhi geopolitik kawasan tersebut.
Awal Berdirinya Hizbullah
Hizbullah dibentuk pada tahun 1982 selama Perang Saudara Lebanon dengan tujuan utama mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon selatan. Dengan dukungan Iran, mereka berhasil memaksa Israel mundur pada tahun 2000 setelah perlawanan yang panjang. Namun, perjuangan mereka tidak berhenti di situ, karena Hizbullah terus berupaya melawan Israel dan memperkuat pengaruhnya dalam politik Lebanon serta geopolitik Timur Tengah.
Selain sebagai kelompok militan, Hizbullah berkembang menjadi partai politik yang memiliki kursi di parlemen Lebanon dan perwakilan di pemerintahan. Mereka juga terkenal sebagai bagian dari "Poros Perlawanan," yang mendapat dukungan dari Iran, serta menyediakan berbagai layanan sosial, termasuk pengelolaan sekolah dan klinik kesehatan di wilayah yang mereka kuasai.
Konflik dan Keberadaan Hizbullah di Timur Tengah
Pada awalnya, Hizbullah menargetkan kepentingan Amerika Serikat, termasuk dalam peristiwa penyanderaan warga AS di Beirut dan pengeboman barak Korps Marinir AS pada tahun 1983 yang menewaskan 241 anggota militer Amerika. Peristiwa ini mengakibatkan Amerika Serikat memasukkan Hizbullah dalam daftar organisasi teroris.
Hizbullah mengklaim memiliki sekitar 100.000 pejuang dan diperkirakan memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal, termasuk rudal berpemandu yang mampu menyerang Israel dari jarak jauh. Kelompok ini juga memainkan peran penting dalam perang saudara Suriah, mendukung rezim Bashar al-Assad, serta melatih milisi yang didukung Iran di Suriah, Irak, dan Yaman.
Pada tahun 2006, Hizbullah menyergap patroli Israel dan menyandera dua tentara, yang memicu perang selama satu bulan antara kedua belah pihak. Meskipun pemboman yang dilakukan oleh Israel menghancurkan Lebanon selatan, Hizbullah tetap bertahan dan semakin menguat, menjadikannya kekuatan dominan di perbatasan utara Israel.
Dominasi di Lebanon dan Kritik terhadap Hizbullah
Di Lebanon, Hizbullah seringkali menghadapi kritik terkait dominasinya dalam pemerintahan dan keputusan mereka untuk mempertahankan persenjataan. Pada Mei 2008, Hizbullah bahkan mengambil alih sebagian Beirut setelah pemerintah Lebanon berusaha membatasi jaringan telekomunikasi mereka. Hal ini memperkuat tuduhan bahwa Hizbullah berperan seperti "negara dalam negara."
Serangan dan Perubahan Dinamika
Hizbullah menghadapi pukulan berat dalam beberapa tahun terakhir akibat serangan dari Israel, yang menargetkan para pemimpin senior mereka serta jaringan komunikasi mereka. Israel berhasil menghancurkan ribuan perangkat komunikasi milik Hizbullah, menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang. Kehilangan beberapa pemimpin kunci, termasuk pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menambah tantangan bagi kelompok ini, memunculkan pertanyaan mengenai keberlanjutan peran mereka di Lebanon.
Hizbullah sebagai Organisasi Keagamaan dan Sosial
Seiring berjalannya waktu, Hizbullah juga dikenal sebagai organisasi keagamaan yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat Lebanon, khususnya di komunitas Syiah. Mereka menjalankan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, yang semakin memperkuat dukungan dari penduduk Syiah di Lebanon.
Hizbullah telah berkembang dari kelompok perlawanan kecil menjadi salah satu kekuatan paramiliter yang paling disegani di Timur Tengah. Dengan dukungan dari Iran, mereka berhasil memperkuat posisi mereka dalam politik dan militer Lebanon. Meskipun terus menghadapi tekanan dari dalam negeri dan serangan dari Israel, Hizbullah tetap memainkan peran penting dalam konflik regional, terutama di Lebanon Selatan dan kawasan yang lebih luas.(*)