SD se-Kecamatan Kebuntebu Ikuti O2SN, FLS2N dan OSN

KORWIL Kebuntebu Syamsi Rozan membuka FLS2N, OSN dan O2SN tingkat SD di SDN 2 Tribudi Syukur. Foto Dok --

KEBUNTEBU – Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat, menggelar ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), dan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Kegiatan tahunan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu (18-20 Februari 2025), dan dipusatkan di SDN 1 Tribudi Syukur.

Ketua Kerja Kelompok Kepala Sekolah (K3S) SD, H. Supingi, S.Pd., menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini sengaja dimajukan dari jadwal semula di bulan Maret. Keputusan ini diambil karena pada bulan tersebut bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa Ramadan, sehingga diharapkan siswa dapat mengikuti lomba dengan kondisi yang lebih optimal.

"Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menunjukkan bakat mereka tanpa terganggu oleh jadwal ibadah di bulan Ramadan. Oleh karena itu, kegiatan ini dipercepat agar persiapan mereka lebih matang," ujar H. Supingi.

Kegiatan O2SN, FLS2N, dan OSN tahun ini diikuti oleh 10 SD Negeri dan satu SD Swasta yang ada di Kecamatan Kebuntebu. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang pengembangan kreativitas siswa dalam bidang olahraga, seni, dan akademik, tetapi juga sebagai seleksi awal untuk menentukan wakil Kecamatan Kebuntebu yang akan berlaga di tingkat kabupaten.

"Harapan kami, melalui ajang ini, Kebuntebu bisa mengirimkan perwakilan terbaik ke tingkat kabupaten dan bahkan bisa melangkah lebih jauh hingga ke tingkat provinsi atau nasional," tambahnya.

Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat, Syamsi Rozan, S.Pd, yang membuka acara ini secara resmi, menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme siswa serta dukungan dari guru dan kepala sekolah dalam menyukseskan ajang ini.

"Ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya, baik dalam bidang akademik, olahraga, maupun seni. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengasah bakat dan mental juara sejak dini," ungkap Syamsi Rozan.

Ajang O2SN mempertandingkan berbagai cabang olahraga seperti atletik, bulu tangkis, pencak silat, dan catur. Sementara itu, FLS2N menghadirkan berbagai kompetisi seni, seperti lomba tari, menyanyi solo, pantomim, seni lukis, serta cerita bergambar.

Sedangkan OSN menjadi ajang bagi siswa dalam mengasah kemampuan akademik mereka, khususnya di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Salah satu peserta lomba Rina, mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam FLS2N. Ia mengikuti lomba menyanyi solo dan telah mempersiapkan diri selama beberapa minggu.

"Saya senang sekali bisa ikut lomba ini. Saya sudah berlatih bersama guru dan teman-teman. Semoga bisa menang dan mewakili kecamatan ke tingkat kabupaten," kata Rina dengan penuh semangat.

Di sisi lain, para guru pendamping juga berperan aktif dalam membimbing dan mempersiapkan siswa. Menurut salah satu guru pembina OSN dari SDN 5 Kebuntebu, kompetisi ini tidak hanya menguji kecerdasan akademik tetapi juga membangun daya juang dan kepercayaan diri siswa.

"Kami melatih mereka tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga mental mereka agar siap menghadapi tantangan di tingkat yang lebih tinggi. Semangat dan kerja keras mereka luar biasa," ujar guru tersebut.

Dengan digelarnya O2SN, FLS2N, dan OSN ini, diharapkan siswa tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga memiliki keterampilan, sportivitas, dan karakter unggul yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan