Fenomena Hari Tanpa Bayangan Dimulai di Indonesia, Berlangsung Hingga April

Ilustrasi hari tanpa bayang. Foto CNN-Indonesia--

Radarlambar.bacakoran.co- Fenomena Hari Tanpa Bayangan kembali terjadi di Indonesia mulai Kamis, 20 Februari 2025, dan akan berlangsung hingga awal April. Fenomena ini, yang dikenal sebagai kulminasi utama, terjadi ketika Matahari berada tepat di posisi tertinggi di langit, menyebabkan bayangan benda tegak tampak menghilang.  

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi karena bidang ekuator Bumi tidak sejajar dengan bidang ekliptika atau jalur revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Akibatnya, posisi Matahari terlihat berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara hingga 23,5 derajat Lintang Selatan, yang dikenal sebagai gerak semu harian Matahari.  

Pada tahun ini, Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di Kota Pontianak pada 20 Maret pukul 11.50 WIB dan kembali terjadi pada 23 September pukul 11.35 WIB. Di Jakarta, kulminasi utama akan berlangsung pada 4 Maret pukul 12.04 WIB dan kembali terjadi pada 9 Oktober pukul 11.39 WIB.  

Fenomena ini akan melintasi berbagai wilayah Indonesia secara bertahap. Dimulai dari Baa, Nusa Tenggara Timur, pada 20 Februari, hingga mencapai Sabang, Aceh, pada 4 April. Sementara itu, di periode kedua pada September, peristiwa ini akan dimulai di Sabang pada 7 September dan berakhir di Baa, Nusa Tenggara Timur, pada 21 Oktober.  

Fenomena kulminasi utama ini tidak berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari, tetapi menjadi momen menarik bagi masyarakat untuk mengamati pergerakan Matahari serta memahami lebih jauh tentang dinamika astronomi Bumi.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan