Satgas TNBBS Temukan Jejak Harimau Sumatera di Way Asam

Jejak kaki dan kotoran harimau sumatera yang ditemukan petugas. -Foto Dok---
Radarlambar.bacakoran.co - Tim Satgas bersama Resort Suoh dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) baru-baru ini menemukan jejak harimau sumatera di sekitar lokasi pertemuan antara warga dengan satwa liar di Way Asam, Pekon Tembelang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat pada malam Jumat (20/2/.2025). Penemuan ini menambah kekhawatiran masyarakat akan keberadaan harimau sumatera yang berkeliaran di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Liwa, San Andre Jatmiko, S.Hut, M.M., mengungkapkan bahwa pihaknya segera merespons laporan warga yang menyatakan telah bertemu dengan satwa liar jenis harimau sumatera. Setelah menerima informasi tersebut, tim langsung melakukan pengecekan di lokasi yang dimaksud.
"Setelah melakukan pengecekan di sekitar lokasi,Tim kami menemukan jejak harimau sumatera dengan ukuran 12 cm," ujar San Andre. Jejak tersebut menunjukkan bahwa harimau tersebut memang berada di kawasan yang cukup dekat dengan pemukiman warga, yang tentunya menambah kekhawatiran.
Selain itu, pihak TNBBS mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut, khususnya para petani dan warga yang melintasi jalan Sukabumi-Suoh, untuk lebih berhati-hati. Pasalnya, saat ini sedang musim durian, yang dikenal dapat menarik perhatian satwa liar, termasuk harimau sumatera, yang sering berkeliaran di sekitar wilayah tersebut Karen itu adalah masuk dalam TNBBS.
“Bagi warga yang beraktivitas di luar rumah, kami sarankan agar tidak melintas sendirian di malam hari. Lebih baik berjalan dengan berkelompok atau berkomvoi demi keselamatan bersama,” tambah San Andre.
Sementara itu, Camat Bandar Negeri Suoh, Mandala Harto S.Ip, juga turut menyampaikan pesan yang sama kepada masyarakat setempat. Ia menghimbau agar warga yang bekerja di kebun tidak sendirian, dan lebih baik bekerja dengan jumlah minimal tiga orang untuk mengurangi risiko pertemuan dengan harimau sumatera.
“Kondisi saat ini memang sedang tidak kondusif. Ini sudah menjadi pertemuan kedua antara warga dengan harimau sumatera dalam waktu yang cukup singkat. Kami berharap agar kejadian seperti ini tidak menimbulkan korban lagi,” ucap Mandala.
Kehadiran harimau sumatera di sekitar pemukiman warga menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, karena satwa ini masuk dalam kategori satwa liar yang dilindungi dan keberadaannya semakin terancam punah. Pihak TNBBS berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan upaya preventif guna memastikan keselamatan masyarakat dan kelestarian satwa tersebut.
Dengan adanya peringatan ini, diharapkan warga setempat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar terhindar dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pertemuan dengan harimau sumatera.(adi/nopri)