Dampak Stunting dan Upaya Pencegahannya

Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi masa depan anak dari segi fisik, kognitif dan sosial-ekonomi.Foto freepik--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO- Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang, yang terjadi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Stunting sering dikenali melalui ukuran tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan dengan standar usia mereka.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak dalam jangka panjang.
Dampak Stunting pada Anak
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik: Anak yang mengalami stunting biasanya lebih pendek dibandingkan teman-temannya, yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri mereka.
2. Penurunan Kemampuan Kognitif: Anak dengan stunting berisiko mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif, termasuk kesulitan berbicara, membaca, dan memecahkan masalah.
3. Meningkatnya Risiko Penyakit: Stunting dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit seperti diare, pneumonia, atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
4. Risiko Kesehatan dan Produktivitas di Masa Depan: Anak yang stunting berisiko memiliki tubuh yang lebih kecil dan rentan terhadap masalah kesehatan saat dewasa, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi.
5. Dampak Sosial dan Ekonomi: Stunting memengaruhi produktivitas anak ketika dewasa, yang dapat mengurangi daya saing dan pertumbuhan ekonomi negara.
Beberapa faktor yang menyebabkan stunting antara lain;
1. Kekurangan Gizi: Kekurangan asupan gizi yang tepat pada ibu hamil dan bayi yang belum genap dua tahun menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak anak.
2. Kurangnya Akses terhadap Air Bersih dan Sanitasi: Lingkungan yang buruk, seperti kurangnya air bersih dan sanitasi yang layak, meningkatkan risiko infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.